Mataram (NTBSatu) – Alokasi anggaran untuk Beasiswa NTB tahun 2024, tidak lagi jadi prioritas bagi Pemerintah Provinsi NTB. Meski jadi unggulan era Zul-Rohmi, tapi program ini tak lagi jadi prioritas dan dianggap jadi beban keuangan daerah. Selama lima tahun, telan anggaran Rp150 Miliar.
Menanggapi kabar itu, Gubernur NTB periode 2018-2023 Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, pembiayaan beasiswa NTB sebenarnya tidak akan memberatkan APBD, jika pengelolaannya menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebab ide itu pernah diterapkan, namun tidak berkelanjutan karena dihujani kritik dan berbagai kecurigaan.
Berita Terkini:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
“Ide awal beasiswa NTB itu memang lewat CSR dan nggak akan memberatkan APBD. Dibikin semacam endowment fund dari CSR swasta-swasta di daerah kita,” terangnya pada Kamis, 16 November 2023.
Jika skema ini berjalan, maka program beasiswa NTB diyakini bisa berlangsung lancar bahkan sampai puluhan tahun. Sebagaimana visi bahwa Beasiswa NTB adalah investasi SDM masa depan.
“Dan keberangkatan gelombang awal memang nggak pakai APBD. Kalau pakai endowment fund program ini akan terus bergulir puluhan bahkan sampai ratusan tahun yang akan datang,” ujarnya.
Tapi dalam perjalanannya, ada pihak yang mencurigai program beasiswa NTB tidak bisa berjalan dengan baik.