“Hanya kebetulan bulan 10 ini dengan orang ramai-ramai bicara minta mundur minta apa, saya pindah. Jadi bukan saya yang dimaksud mengundurkan diri itu,” ujarnya.
“Yang dimaksud mau mengundurkan diri itu mungkin orang orang yang kurang loyal dalam bekerja. Kalau saya enggak ada, enggak ada cerita ngelawan ya,” sambungnya.
Sebelum menjajaki jabatan di Pemprov NTB, Amry sudah lama menjadi dosen di Unram. Karena permintaan Bupati Sumbawa Barat, ia melepas jabatannya sebagai dosen dan masuk di jajaran pemerintahan Sumbawa Barat.
Belasan tahun di Sumbawa Barat, ia dialihkan ke Pemprov NTB, dengan jabatan terakhirnya sebagai Kepala Brida NTB. Setelah empat tahun menduduki jabatan di Pemprov, ia akhirnya kembali menjadi dosen.
Berita Terkini:
- KPU NTB Imbau Kampus tak Berat Sebelah Izinkan Paslon Gelar Kampanye
- Pemprov NTB tak Wajibkan ASN Beli Tiket MotoGP
- Meski Unggul di Survei LSI, Miq Iqbal Tetap tak Ingin Jumawa
- Malam ini, Iqbal-Dinda Terima Curhat Anak Muda di Sumbawa
“Karena statusnya diperbantukan. Maka saya sudah saatnya harus balik ke Unram sama dengan Prof Rosyadi dulu. Karena juga sudah memang waktunya harus kembali maka kita kembali. Itu bukan mundur ya, tapi kembali ke kampus,” terangnya.
Terhitung mulai 9 Oktober kemarin, Amry sudah mulai bertugas di Unram. Ia digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi. (MYM)