Karena itu, dia meminta kepada masyarakat khususnya di Kota Mataram, jika ada yang mengirim atau menyebarkan informasi liar agar tidak langsung dikonsumsi.
Masyarakat pun diminta cerdas. Selalu mengecek informasi apakah sesuai fakta atau tidak. Selalu mencari kebenarannya.
“Ini dari mana, sumbernya siapa dan lain lain, harus jelas,” tegasnya.
Berita Terkini:
- Balapan Sperma Pertama di Dunia akan Digelar, Cek Tanggalnya
- Peternak Menjerit, Ratusan Sapi Kurban Terancam Mati di Pelabuhan Gili Mas
- Harga Jagung Anjlok di Pulau Sumbawa, PWPM NTB Desak Gudang Nakal Disanksi
- Mahasiswa Sosiologi Unram Dukung Program Kemandirian Pemasyarakatan Melalui PKL di Bapas Kelas I Mataram
Diketahui, beredar informasi hoaks melalui sejumlah grup WhatsApp, diduga terjadi keributan antara warga Bima dengan warga Sekarbela pada Selasa, 26 September malam.
Informasi liar kemudian berkembang dengan adanya penutupan jalur di depan Universitas Muhammadiyah Mataram. Tidak hanya itu, beredar juga bahwa setiap kos yang ditempati mahasiswa Bima akan digeledah. Polresta Mataram menegaskan informasi itu merupakan hoaks. (KHN)