Bahkan ia sampai memohon agar proses penyaluran dipercepat, mengingat waktu yang relatif singkat.
“Kami mohon untuk percepatannya, karena ini kan 3 bulan, setiap bulan itu mendapatkan 10 Kilogram, 21,353 Juta kepala keluarga ini mendapatkan 10 kilogram,” pintanya.
Dari jumlah itu, baru 7 persen disalurkan. Sementara sisa waktu hanya 12 hari.
“Nah, kalau baru 7 persen sementara ini sudah tanggal 18 September, tinggal 12 hari lagi, kita harus mengejar 100 persen,” tegasnya.
Berita Terkini:
- Mantan Direktur PT Bliss Jadi Tersangka Dugaan Korupsi LCC
- Surga Tersembunyi di Dusun Meang, tapi Dihantui Jalan Neraka
- Pemuda Dusun Meang Desak Pemda Lombok Barat Perbaiki Jalan: Jangan Hanya Wacana
- Banyak Jabatan Strategis Kosong, Sekda NTB: Mutasi Sangat Diperlukan
Dengan mempercepat bantuan beras, ia optimis harga beras bisa kembali stabil. Ia pun tak akan khawatir adanya efek el nino yang menyebabkan gagal panen dan kekeringan.
“Kalau pasar dibanjiri dengan stok yang cukup, masa kita tidak yakin bisa menurunkan,” ucapnya.
Kemudian, mantan Kapolda NTB itu meminta agar semua pihak bergerak dalam menekan kenaikan harga beras, dengan melakukan pengecekan ketersediaan di gudang-gudang penyimpanan.
“Kami minta kerja kerasnya. Dengan situasi begini sangat rentan teman penjual itu menahan barangnya, sudah naik, dia tumpuk supaya lebih naik lagi,” tandasnya. (ADH)