“Beberapa orang yang masuk itu masih dengan psikotik aktif, bukan depresi. Dia ngomong-ngomong sendiri, belum diketahui apa penyebabnya,” kata Nafitri, Kamis, 21 September 2023.
Namun, lanjut Nafitri, terdapat satu korban yang gejalanya sering melihat HP dan tertawa sendiri. Korban juga disebut sering bicara sendiri menyebut akan ada dana yang masuk ke rekeningnya.
Berita Terkini:
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
- Bahlil Umumkan Kepengurusan DPP Partai Golkar, Berikut Daftarnya
“Ada satu keluarga menyebut, bahwa pasien sering lihat-lihat HP dan sering ketawa sendiri bilang mau ada dana masuk. Tapi kan belum bisa dipastikan penyebabnya FEC,” terang Nafitri.
Selain itu, para pasien yang dirawat sekarang sebagian besar memiliki riwayat gangguan jiwa.
Bisnis online FEC belakangan ini ramai dibicarakan oleh warganet NTB setelah operasinya ditutup Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI). Aplikasi investasi palsu itu diperkirakan menelan 80 ribu korban di NTB. (MKR)