Guru Besar Unram Ungkap Dugaan Putrinya Dibunuh Orang Suruhan

Mataram (NTB Satu) – Guru Besar Unram, Prof Hasil Tamsil mengungkap kecurigaannya akan adanya sesuatu yang belum tuntas dalam penyelidikan atas kasus kematian putrinya, Wahyu Dian Silviani, yang merupakan Dosen UIN Surakarta. Secara terbuka, ia melontarkan dugaan, bahwa putrinya dibunuh oleh orang suruhan. Dugaan itu dilontarkan oleh Prof. Hasil Tamsil saat diwawancarai NTB Satu di lokasi pemakaman putrinya, di Pemakaman Darul Aman, Taman Sejahtera, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Sabtu, 26 Agustus 2023. Baca Juga: Putri Guru Besar Unram Dimakamkan, Keluarga Ungkap Kegigihan Almarhumah Dirikan Prodi LingkunganGuru Besar Unram Prof. Tamzil Tak Percaya Putrinya Berkata Kasar, Desak Polisi Usut Motif LainAdik Korban Ungkap Kejadian Aneh Sebelum Putri Guru Besar Unram Meninggal di Solo Video terkait: https://ntbsatu.com/2023/08/28/video-adik-dosen-uin-surakarta-dengar-langkah-kaki-di-atap-rumah-sebelum-pembunuhan.html Hasil Tamsil menilai, putrinya merupakan sosok yang santun dan sopan. Karenanya, ia merasakan adanya kejanggalan dengan konstruksi kasus yang mengungkap adanya perkataan dan perbuatan kasar putrinya kepada buruh bangunan yang membuat sang buruh jadi dendam. “Kalau muncul kalimat yang mengatakan bahwa dia (sang pembunuh) marah gara-gara dikata-katain, kayaknya tidak,” ujarnya. Hasil Tamsil mencurigai, ada sesuatu yang masih tersembunyi di balik kasus ini. Karenanya, ia mendorong aparat kepolisian agar melakukan penelusuran lebih dalam terhadap pembunuhan ini. “Saya berharap polisi cerdik melihat, celah itu. Ada sesuatu di baliknya,” ujarnya. Ia menegaskan, polisi sebaiknya tidak merasa puas hanya dengan menetapkan tersangka itu. Karena, ada kemungkinan bahwa yang bersangkutan merupakan orang suruhan. “Harapan kepada polisi. Jangan puas dengan tersangka ini. Siapa di.. tau, dia adalah orang suruhan,” ujarnya. Hasil Tamsil beralasan, apa yang diakui oleh pelaku, terkait alasan ia begitu tega melakukan pembunuhan, tidak sesuai dengan kenyataan. Ia bahkan mempersilakan wartawan untuk melakukan konfirmasi kepada rekan-rekan putrinya, terkait kepribadian putrinya. Baca Juga: Putri Guru Besar Unram Dimakamkan, Keluarga Ungkap Kegigihan Almarhumah Dirikan Prodi LingkunganGuru Besar Unram Prof. Tamzil Tak Percaya Putrinya Berkata Kasar, Desak Polisi Usut Motif LainAdik Korban Ungkap Kejadian Aneh Sebelum Putri Guru Besar Unram Meninggal di Solo “Kalau saya lihat kemarin waktu penyerahan. Artinya, anak saya orang bagus. Ndak pernah ngomong kotor, ndak pernah ngomong kasar. Itu testimoni dari teman-temannya yang lain.” Dalam prosesi pemakaman, Sabtu 26 Agustus 2023, terlihat orang tua almarhumah, beserta sanak keluarga lainnya tidak henti-hentinya menangisi kepergian putri tercintanya itu, derai air mata Ibu dan Saudari Almarhumah saat menabur bunga diatas makam Putrinya, menambah hari suasana pemakaman tersebut. Pantauan Tim NTB Satu, jenazah Almarhumah dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani dimakamkan sekitar pukul 10.00 Wita, di Pemakaman Darul Aman, Taman Sejahtera, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Tercatat, sekitar ratusan orang mengantar kepergian dosen muda tersebut. Termasuk Dekan Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Prof. Muhammad Ali. Baca Juga: Putri Guru Besar Unram Dimakamkan, Keluarga Ungkap Kegigihan Almarhumah Dirikan Prodi LingkunganGuru Besar Unram Prof. Tamzil Tak Percaya Putrinya Berkata Kasar, Desak Polisi Usut Motif LainAdik Korban Ungkap Kejadian Aneh Sebelum Putri Guru Besar Unram Meninggal di Solo Video Terkait: https://ntbsatu.com/2023/08/28/video-guru-besar-unram-ungkap-kemungkinan-putrinya-dibunuh-orang-suruhan.html Mewakili keluarga Almarhumah dalam sambutannya, Prof. Muhammad Ali mengatakan, Almarhumah adalah sosok yang baik, penyayang, dan bekerja keras. Semasa hidupnya, ia menghabiskan waktunya untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya, hingga berhasil menyandang status sebagai salah satu dosen muda. “Berkat kegigihannya itu, Almarhumah berhasil mendirikan salah satu Program Studi (Prodi) Ilmu Lingkungan (UIN Surakarta). Semoga keluarga senantiasa ikhlas dan sabar menerima kepergian Almarhumah,” ungkapnya. (AAA)