Politik

Refleksi Pemikiran AHY: Islam yang membalut Persatuan dalam Keberagaman NKRI

Ekspedisi Napak Tilas Kemerdekaan RI Ke-78 yang dilaksanakan DPD Partai Demokrat NTB ini, menyasar sejumlah titik di wilayah Jawa Timur dan Tengah. Titik yang dikunjungi mulai dari makam Syech Jumadil Qubro di Trowulan Kabupaten Mojokerto. Makam KH Abdul Wahab Chasbullah di Kecamatan Tambak Beras Kabupaten Jombang. Ia adalah Pahlawan Nasional penggubah lagu Yalal Wathon NU.

Makam KH Hasyim Asyari Pendiri NU dan Ponses Tebuireng, sekaligus menyambangi makam Presiden RI Ke-4 KH Abdurahman Wahid Gusdur yang dimakamkan berdekatan dengan ayahandanya KH Abdul Wahid Hasyim di Tebuireng Jombang. Ayah dan Kakek Gusdur tercatat sebagai Pahlawan Nasional RI.

Selanjutnya makam Proklamator RI Ir. Soekarno di Blitar Jawa Timur juga menjadi lokasi yang diziarahi Tim DPD Demokrat NTB. Petilasan Syech Subakir yang juga berlokasi di Blitar menjadi titik ziarah berikutnya.

IKLAN
Baca Juga:

“Kami juga ziarah ke makam Ki Ageng Anom Besari di Caruban Madiun. Makam Ki Ageng Basyariah, leluhur dari nenek Gusdur juga di Madiun. Makam Ki Ageng Muhammad Besari dan Kyai Nur Sodik Al Hafidz di Tegal Sari Ponorogo, anak dari Ki Ageng Anom Besari,” jelasnya.

“Di Hari Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus 2023 kami berziarah ke makam KH Abdul Manan Dipomenggolo di Desa Semanten Pacitan. Sebelum menghadiri acara peresmian Museum SBY-Ani di Pacitan Jawa Timur,” sambung IJU.

Ia menjelaskan lebih jauh bahwa manfaat langsung yang bisa diraih dari menziarahi makam para leluhur bangsa ini, adalah tumbuhnya rasa nasionalisme, religius dan semangat persatuan yang kuat.

Karena pengetahuan dan pemahaman tentang perjuangan para pahlawan dan ulama bersama pendiri bangsa, akan mampu mensterilisasi jiwa anak bangsa dari isu yang menyesatkan dan memecah belah. (ADH)

IKLAN
Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button