Politik

Refleksi Pemikiran AHY: Islam yang membalut Persatuan dalam Keberagaman NKRI

“Beliau melahirkan tokoh-tokoh masyhur yang sangat berpengaruh. Pertama, Pakubuwana II, Sultan Kartasura yang berkancah dalam dunia politik. Kedua, Bagus Burhan atau Raden Ngabehi Ronggowarsito, sastrawan Jawa yang menciptakan kidung Zaman Edan, dan ketiga, H.O.S Cokroaminoto, tokoh pergerakan nasional pendiri Sarekat Islam,” Sambung IJU saat rehat sejenak usai mengunjungi makam Ki Ageng Anom Besari di Madiun.

“Kemudian ketiga tokoh ini menginspirasi sang Proklamator, Ir.Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak lepas dari itu, keilmuan Kyai Ageng Hasan Besari juga sampai pada KH. Hasyim Asy’ari. Adabul Alim wal Muta’alim karya KH. Hasyim Asy’ari masih ada keterkaitan dengan Krama Negara karya Kyai Ageng Hasan Besari,” sambungnya

“HOS Cokroaminoto pendiri Sarekat Islam yang merupakan guru dari Ir. Soekarno Presiden Pertama RI, adalah anak dari R. Cokroaminoto. Kakeknya bernama R. Cokronegoro. R. Cokronegoro adalah anak dari Kyai Ageng Hasan Besari. Kyai Hasan adalah anak dari Kyai Ilyas, cucu dari Kyai Ageng Muhammad Besari. Ayah dari Kyai Muhammad ini adalah Kiyai Ageng Anom Besari,” tutur IJU menjelaskan alur silsilah dan sanat ilmu yang diterima oleh Sang Proklamator RI.

IKLAN
Baca Juga:

Selain keterikatan Sang Proklamator dengan para ulama besar tersebut. Jaringan ulama nusantara yang berperan besar dalam perjuangan dan persiapan kemerdekaan. Tercatat juga pernah menimba ilmu pada satu sanat keilmuan.

Dituturkan IJU bahwa KH Hasyim Asyari pendiri NU, KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, KH Abdul Wahab Chasbullah dan banyak ulama besar di Indonesia lainnya berguru pada satu pengajar saat belajar di Mekkah. Yaitu Syech Mahfud Tremas yang diketahui menetap di Mekkah dan merupakan salah seorang Imam Masjidil Haram Mekkah.

“Syech Mahfud Tremas adalah Imam di Masjidil Haram Mekkah. Adalah guru jaringan ulama Indonesia. Kakek beliau adalah KH Abdul Manan Dipomenggolo yang tercatat sebagai mahasiswa pertama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Dipertengahan abad 18 Beliau sempat belajar banyak ilmu di luar negeri setelah membangun Ponpes Tremas di Pacitan,” ungkap IJU menjelaskan garis sanat keilmuan yang didapatkan para ulama besar Indonesia.

IKLAN
Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button