Mataram (NTBSatu) – Juru Bicara Iqbal-Dinda, Adhar Hakim mengatakan, 50-60 persen pemilih di NTB ialah anak muda dari generasi milenial dan Z. Lantaran demikian, pasangan Iqbal-Dinda akan secara serius mengedepankan isu-isu yang berkembang pada anak muda.
“Contohnya, dengan memilih dua generasi muda sebagai juru bicara, yaitu Ahmad Munjizun dan Farida Harliya Prastika,” kata Adhar, Kamis, 17 Oktober 2024.
Menurutnya, anak muda adalah jenis pemilih yang otonom. Maka, sudah seharusnya mencermati isu-isu yang berkembang di kalangan anak muda secara objektif.
“Kami akan mengedepankan ruang-ruang kreatif untuk membuat anak-anak muda berinteraksi dengan calon pemimpinnya. Dengan begitu, segala keresahan mereka akan terjembatani,” ungkap Adhar.
Mantan Ketua Ombudsman NTB itu menyebutkan, Iqbal-Dinda membuka diri agar ide kreatif anak-anak muda tersalurkan dengan baik. Sebab, bila tidak tersalurkan dengan baik, maka kecenderungannya, akan bertindak negatif.
Karena itu, demi kemaslahatan dan keselamatan generasi muda, Iqbal-Dinda menyiapkan program revitalisasi SMK yang lengkap dengan pendekatan strategis.
“Kami akan tiru segala hal baik yang berkembang di luar daerah. Misalnya, SMK Kelautan di Jawa Tengah,” ucap Adhar.
Ia menyebutkan, pasangan Iqbal-Dinda akan selalu mendekati isu-isu yang memang anak-anak muda butuhkan. Apabila isu yang berkembang berkaitan dengan ketenagakerjaan, maka Iqbal-Dinda akan mendekati isu tersebut.
“Dalam menyiasati anak-anak muda, kami tidak akan melakukan pendekatan parsial. Melainkan pendekatan yang utuh,” terang Adhar.
Ke depannya, Adhar dan tim akan memaksimalkan Iqbal sebagai sosok yang berkonsentrasi penuh pada jabatan pemerintahan. Bukan jabatan politik.
Dengan begitu, segala hal yang berlangsung pada pemerintahan akan terkoneksi dengan baik.
“Saya harap, anak-anak muda dapat memahami betapa Iqbal-Dinda sangat mengistimewakan mereka,” tandas Adhar. (*)
