Dalam hal ini, saya berdoa semoga tidak ada pemantik yang akan membuat api membesar dan melalap segalanya. Cukup sudah kita mengalami kerusuhan-kerusuhan sosial yang memutus tali persaudaraan dan kebangsaan seperti di masa lalu.
Kita membaca bahwa saat ini ada kontestasi yang sengit. Sebagian karena warisan kompetisi politik nasional 2014 yang belum tuntas. Dampaknya, kental mewarnai pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 kemarin.
Baca Juga:
- Zul-Uhel Berdayakan UMKM Lokal untuk Logistik Pilgub NTB
- Berkunjung ke Wilayah Timut Sumbawa, Haji Mo Dapat Curhatan soal Perbaiki Jalan dari : Tahun Depan Sudah Mulus
- Iqbal-Dinda Tunjukkan Keberpihakan ke Pemilih Pemula, Adhar Hakim: Kami Sangat Mengistimewakan Mereka
- Tiga Kontainer Logistik Zul-Uhel Tiba di Mataram, Sambirang Ahmadi: Siap Hadapi “Pertempuran” Pilgub NTB
Warga Jakarta seolah terkunci hanya pada dua pilihan yang berseberangan.” Demikian sedikit kutipan dari buku yang resmi dirilis AHY pada hari ulang tahunya yang ke-45, 10 Agustus 2023 baru lalu.
Tergerak oleh kekhawatiran yang sama, Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman (IJU) memandang perlu untuk menyuguhkan kembali sebagian sejarah faktual yang melandasi terbentuknya NKRI.
Landasan sejarah fundamental yang menjadi cikal bakal pemikiran para pendahulu bangsa, yang menjadi embrio pemikiran terbentuknya Negara Indonesia yang demokratis serta berazaskan Pancasila dan UUD 1945.