Ditanya soal target finishing pembangunan perpustakaan tersebut agar sesuai dengan yang direncanakan, semua tergantung usulan dan komitmen dari Pemda.
“Ya tergantung ini usulan dari pemerintah daerah dan komitmen dari pemerintah daerahnya, untuk menyelesaikan, kan pemerintah pusat itu hanya men-support,” ujarnya.
Kendati masih banyak kekurangan, gedung megah empat lantai tersebut sudah bisa digunakan.
“Perpustakaan itu bukan hanya milik kita, istilahnya itu semua masyarakat yang punya semua,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Imbas Perampingan OPD, Sejumlah Pejabat Pemprov NTB Dipastikan Kehilangan Jabatan
- Interpelasi DAK 2024 Akhirnya Masuk Paripurna, Selanjutnya Tergantung Fraksi
- Kesulitan Intervensi Ponpes Bermasalah, Kanwil Kemenag NTB Dorong Aparat Proses Hukum
- Lantik 83 PPIH Embarkasi Lombok, Wakil Gubernur Apresiasi Pelayanan Haji di NTB
Sebagai informasi, gedung layanan ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional sekitar Rp14,2 miliar.
Berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi. Anggaran pembangunan disediakan pemerintah pusat, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyiapkan lahannya.
Gedung yang baru diresmikan tersebut berkonsep pelayanan modern. Di mana perpustakaan tersebut akan lebih banyak produk buku-buku digital yang bisa dengan mudah diakses masyarakat. (MYM)