“Saya memiliki sedikit waktu mengingat hanya tersisa satu bulan untuk melengkapi berkas. Saya membutuhkan waktu untuk menyiapkan semua dokumen khususnya surat motivasi, rekomendasi, proposal riset, dan sertifikat bahasa Inggris. Di mana itu semua saya sempatkan di tengah-tengah kesibukan saya sebagai asisten dosen dan peneliti,” ungkapnya, Rabu, 2 Agustus 2023.
Meskipun di tengah kesibukan, tidak menyurutkan tekadnya dan mampu membuktikan bahwa pemuda asal daerah pun bisa bersaing untuk merebut kuota yang telah disediakan.
Alumnus Magister Ilmu Pemerintah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini sangat senang dan bersyukur ketika mengetahui dirinya telah lulus dan berkesempatan melanjutkan studi akademik tertinggi di tingkat doktoral dengan bantuan beasiswa SH.
Baca Juga:
- LGBT Penyumbang Kasus HIV/AIDS Terbanyak di Lombok Timur, Pentingnya Kemauan Berobat
- Pasien BPJS Lombok Timur Keluhkan Kekosongan Obat di Puskesmas
- SMKPP Negeri Bima Beri Kontribusi Ketahanan Pangan Lokal
- SMKPP Negeri Bima Siapkan Keterampilan Pertanian Aplikatif Bagi Siswa
Betapa tidak, beasiswa dengan banyak pelamar bisa didapatkannya melalui proses seleksi yang memakan waktu berbulan-bulan. Mulai dari seleksi berkas, wawancara, hingga penetapan akhir.
“Beasiswa SH sangat diminati dan proses seleksi memakan waktu sekitar 5 bulan. Mulai dari proses berkas, kemudian dilanjutkan ke tahap wawancara, pada akhirnya dievaluasi secara keseluruhan untuk ditetapkan sebagai penerima beasiswa,” ujarnya.
Anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan M. Syaifullah dan Ibu Nuryatin ini sangat senang akhirnya bisa melanjutkan mimpinya dan bisa mewujudkan harapan kedua orang tuanya untuk bisa berkuliah S3.