“Kita sebagai bapak sampai bertengkar sama istri ini dari minggu lalu. Dibilang kita sebagai suami tidak urus anak karena tidak lulus dan belum dapat sekolah. Padahal sampai begini, supaya anak kita bisa sekolah,” ujarnya.
Ia pun meminta agar pihak Dinas Dikbud NTB secepatnya memberikan kejelasan dan secara transparan dalam keputusannya. Supaya isu titipan, pindah Kartu Keluarga (KK), maupun ada transaksi dalam PPDB, bisa terbukti atau terbantahkan.
“Kalau perlu verifikasi ulang saja semua. Turun langsung ke lapangan, supaya jelas mana yang jaraknya dekat sama sekolah, mana yang jauh, mana yang memalsukan, dan lainnya,” harapnya. (JEF)
Baca Juga :
- Bertetangga Mendaftar Zonasi SMAN 5 Mataram, Salah Satunya Terpental ke Sekolah Pinggir Kota
- Anak Yatim Pendaftar Jalur Zonasi itu Akhirnya Diterima SMAN 5 Mataram
- Bantah ada Kecurangan, Kepsek SMAN 5 Mataram Anggap Wajar Ditolak Jalur Zonasi
- Sistem SKS Diterapkan, SMAN 5 Mataram Mulai Hapus Penjurusan