Ia mengkhawatirkan kehadiran jasa tersebut sebagai kelanjutan dari praktek-praktek menyimpang lainnya.
Dan menurutnya itu harus diatensi oleh seluruh stakeholder, mengingat NTB ini merupakan daerah yang terkenal dengan religiusnya yang sangat kental.
“Coba lihat seks bebas yang terus digaungkan, penyimpangan seksual LGBT terus merong-rong bangunan keluarga, sewa menyewa pacar menistakan manusia,” katanya.
Baca Juga:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Politisi yang juga merupakan seorang tokoh agama itu, melarang juga dari sudut pandang agama Islam, bahwa menurutnya hal yang berkaitan dengan mendekatkan pada perbuatan yang amoral akan sangat ditentang dalam kehidupan masyarakat maupun agama.
“Dalam agama Islam, diajarkan agar menjauh dari zina, justru sewa pacar ini, mendekatkan kepada zina, yang akan membuat seseorang hidup bak binatang, merusak nilai kemanusiaan,”