Maka, acara MTQ maupun sejenisnya yang sering digelar di Bima, bukan sekedar simbol kegiatan, tapi niat membumikan Al Quran. Ini menurutnya kuat hubungannya dengan falsafah Bima “Maha Labo Dahulu” yang terkandung nilai budaya dan agama, melekat pada kehidupan sehari hari.
Hadir pada festival itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Ketua Penggerak PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah, Anggota DPR RI, H. Muhammad Syafruddin, Wakil Ketua PBNU Bidang OKK, M Faizal, H. Ketua PKK Kota Bima, Hj. Elya HM. Lutfi.
Acara dilanjutkan dengan Istigasah yang dilakukan Ketua MUI se NTB, yang dihadiri oleh Ketua MUI NTB, Prof. Saiful Muslim.
Baca Juga:
- Realisasi PAD NTB Tahun 2024 Tembus 100 Persen, Catat Rekor Baru
- Kalimat Pertama STY Setelah Dipecat, Hanya Sapa Asisten dan tak Singgung PSSI
- Maman Soroti Split 2 Komisi dalam 1 OPD, HK: itu sudah klir!
- Revitalisasi Kantor Gubernur Rampung, Peresmian Pertengahan Januari 2025
Selanjutnya, lantunan ayat suci Al-Quran terus menggema secara bergilir dalam sesi Haflah. Malam semakin larut, namun ribuan masyarakat bergeming. Mereka khusyuk mendengarkan seni murattal dan seni tilawah yang dilantunkan dua Qori dan Qoriah Internasional asal Bima. Sesi ini dipandu H Abdul Latif.
Sekitar Pukul 00.00 Wita, puncak acara ditutup dengan doorprize umroh yang dibagikan kepada perwakilan lima kecamatan se Kota Bima yang beruntung.
Pembagian hadiah dipandu langsung oleh Wali Kota Bima dan Ketua TPKK Kota Bima. (HAK*)