Negara kedua adalah India dengan nilai 483.986 dolar AS atau sekitar 17,81 persen, kemudian disusul Jepang yaitu sebesar 424.966 dolar AS atau sekitar 15,63 persen.
Sementara dari sisi komoditas, Wahyudin menjelaskan, nilai ekspor Provinsi NTB periode Juli 2023 ini, lebih banyak diisi oleh komiditas non tambang. Seperti ikan dan udang, perhiasan atau permata, kopi, teh, rempah-rempah dan lain sebagainya.
“Pada bulai Mei dan Juni ekspor komoditas tambang masih nihil,” kata Wahyudin.
Baca Juga:
- Jaksa Lawan Putusan Hakim, Tak Terima Bos PT GNE dan PT BAL Divonis Ringan
- WN Italia Dilaporkan ke Imigrasi Gegara Tipu dan Umpat Masyarakat Lombok Utara
- LGBT Penyumbang Kasus HIV/AIDS Terbanyak di Lombok Timur, Pentingnya Kemauan Berobat
- Pasien BPJS Lombok Timur Keluhkan Kekosongan Obat di Puskesmas
Wahyudin menjelaskan, kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Juni
2023 adalah ikan dan udang sebesar 891.954 dolar AS (32,82 persen), perhiasan atau permata
sebesar 710.265 dolar AS (26,13 persen), kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$ 455.033 (16,74 persen), garam, belerang, kapur sebesar 403.314 dolar AS (14,84 persen), lak, getah dan damar sebesar 169.479 dolar AS (6,24 persen), serta biji-bijian berminyak sebesar 76.250
dolar AS (2,81 persen).