Jamaluddin menambahkan hadirnya ratusan artefak kerajaan Mataram ini akan memberikan kontribusi yang luar biasa besar bagi ilmu pengetahuan melalui kajian ilmiah dan riset.
“Jadi kita bisa melakukan pemetaan. Bahkan dari benda-benda itu juga, nanti bisa kita tahu barang itu datang darimana. Apakah ini hadiah atau tidak. Kalau hadiah dari mana. Kita bisa merekonstruksi penguasa-penguasa yang ada di Lombok dengan yang di luar daerah,” ujarnya.
Baca Juga:
- Pengiriman Sapi Pulau Sumbawa Diendus Ada Pungli, DPRD NTB Desak Lakukan Patroli
- Tanggapi Komisi IV Soal Optimalisasi Smelter, Amman Ajukan Perpanjangan Ekspor Konsentrat
- Cerita Unik di Balik Penunjukan Helmy Yahya dan Bossman Mardigu sebagai Komisaris Bank BJB
- Viral! Ibu-ibu Bercanda Bawa Bom di atas Pesawat Berujung Diturunkan – Terancam Penjara 8 Tahun
Untuk diketahui, Museum Volkenkunde Belanda akan menjadi tempat pengembalian benda-benda bersejarah itu. Ke-472 Benda bersejarah itu terdiri atas 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha berwujud karya-karya seni.
Harta karun Lombok yang akan dikembalikan ini, berupa benda-benda bersejarah seperti kotak tembakau berbahan emas, perak, atau bertatahkan batu mulia, perhiasan, gagang keris. Kemudian, koleksi mangkuk berbahan perak yang ditempa.
Lalu, gelas-gelas perak, sendok, perlengkapan menyirih yang juga berbahan perak serta cincin indah berbahan emas dan bermata batu rubi oval, berwarna merah keunguan.(ZSF)