Mataram (NTBSatu) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) PT. Air Minum Giri Menang (AMGM) mengumumkan gangguan serentak aliran air sejak Senin, 10 Maret 2025 hari ini, hingga tiga hari ke depan. Pengumuman terpasang di sejumlah platform media sosial AMGM, pada Facebook dan Instagram @ptam_girimenang.
PT. AMGM tak merinci alasan gangguan. Tapi hanya informasi singkat, kendala teknis di isntalasi pengelolaan air Sembung, di Desa Sembung Kecamatan Narmada.
Wilayah pelanggan terdampak se Kecamatan Labuapi, kecuali Desa Merembu dan Bengkel. Sementara di Kota Mataram, terdampak di Kelurahan Pagutan dan Gajah Mada sekitar Kelurahan Jempong.
Manajemen PT AMGM mengumumkan gangguan akan berlangsung selama empat hari, atau 4 x 24 jam.

Hanya beberapa saat setelah pengumuman terbit, dampaknya langsung terasa di tengah masyarakat. Mereka mulai rasakan aliran air tak keluar dari keran di berbagai sudut ruangan. Kalau pun keluar, hanya netes dan butuh waktu lama mengisi air di bak penampungan.
Keluhan datang dari Adi Purmanto, warga Perumahan Lingkar Asri, Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. “Air mulai macet tadi jam 9 lewat. Keran yang di belakang rumah sudah mati total. Sempat keluar di keran yang di depan, tapi sekarang sudah gak berfungsi,” ujar Adi kepada NTBSatu, Senin siang.
Mantan komisioner Bawaslu Lombok Utara ini menyesalkan tindakan pemadaman aliran air oleh PT. AMGM. Terlepas dari kendala teknis yang sedang mereka hadapi, tapi situasi sulit masyarakat harusnya jadi pertimbangan. Apalagi dalam sauasana Ramadan.
“Ibu ibu di sini terganggu. Sejak pagi dan siang, mereka sibuk mempersiapkan menu berbuka puasa. Tentu sangat butuh air. Tapi kalau situasinya begini, jelas terganggu suasana Ramadan ini,” sesalnya.
Situasi ini membuat pegiat sosial tersebut kecewa. Air dan listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat yang harusnya tidak boleh terganggu.
“Harusnya listrik dan air ini sudah selesai (dari masalah). Karena ini kebutuhan dasar. Maka harus ada langkah antisipasi ini dari yang punya kekuasan. Kebetulan kan Bupati terpilih ini mantan Dirut PDAM,” sorotnya menyenggol nama Bupati Lobar terpilih H. Lalu Ahmad Zaini.
Warga Mulai Panik
Kepanikan juga terjadi di perumahan lainnya, termasuk di Perumahan Muhajirin Asri. Para pengurus RT mulai sosialisasikan ke warga warga dengan menyebar flyer dari PT AMGM. Warga setempat berkompromi dengan warga lainnya untuk solusi kebutuhan air sementara. Penghuni perumahan yang menggunakan sumur bor, mempersilakan warga lainnya mengambil air secara cuma cuma.
Warga Kelurahan Pagutan Barat, Kota Mataram juga mulai merasakan dampak. Sumber air dari keran tak lagi selancar sebelumnya. “Airnya keluar sedikit sedikit. Sementara aman untuk kebutuhan air, sudah ada penampungan,” kata Firdaus, warga Kompleks Perumahan Griya Pagutan Indah. Ia memperkirakan, air akan macet total mulai besok, Selasa 11 Maret 2025.
Jumlah pendapatan PT AMGM berdasarkan data per Tahun 2020, tembus Rp147 Miliar, dengan jumlah pelanggan tahun yang sama 150.065 orang tersebar di Mataram dan Lombok Barat. Tren bertambahnya pelanggan dan pendapatan ini, pelanggan menuntut perbaikan layanan.
Humas PT AMGM Satria hanya membenarkan flyer itu memang disebar manajemen lewat media sosial Facebook dan Instagram. Selebihnya, ia tak berkomentar dan menyarankan tidak untuk publikasi. (*)