Kini penyidik sedang menunggu hasil visum pada luka yang dialami kedua korban. “Hasil visum luka korban masih kami tunggu,” jelas Yogi.
Nantinya, pihak Polresta akan memeriksa sejumlah pihak, seperti pelapor dan terduga pelaku, dalam hal ini oknum pegawai Unram.
Yogi menegaskan, pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap kasus yang menimpa mahasiswa Unram tersebut. “Kita akan dalami,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Media Gathering DJP Nusa Tenggara: Bahas Modus Penipuan Pajak hingga Isu Perpajakan Terkini
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
Sebagai informasi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram melakukan aksi demonstrasi, Selasa, 20 Juni 2023. Aksi tersebut mengusung isu utama mahalnya biaya pendaftaran jalur mandiri di Unram, sebelumnya Rp250.000 menjadi Rp500.000.
Terkait dugaan penganiayaan oleh oknum pegawai itu, NTB Satu berusaha mengkonfirmasi Rektor Unram, Prof. Bambang Hari Kusumo.
Namun upaya konfirmasi via WhatsApp hingga saat ini belum mendapat tanggapan dari orang nomor satu di salah satu universitas negeri NTB itu. (KHN)