Hamkani melihat bahwa puisi adalah produk intelektual yang berjenis karya tulis. Ia meninginkan bahwa di masa depan berbagai jenis karya tulis dapat menjadi gagasan utama.
“Penyair adalah orang yang dapat memberikan gagasan dan pikiran dengan cara yang berbeda. Saat ini, kami melihat bahwa penyair cenderung tidak terlalu diperhatikan. Kami ingin gagasan dan pikiran dari para penyair justru mendapat tempat yang sesuai,” papar Hamkani.
Kelas Reading Buya Syafii menghadirkan 27 penyair untuk tampil pada mimbar puisi lantaran ingin menunjukkan hal baru dalam perayaan Haul Buya Syafii. Tidak terbatas hanya pada diskusi belaka.
“Menurut kami, perayaan haul tidak terbatas pada proses meratapi belaka. Haul dapat berfungsi untuk merayakan gagasan dan pikiran dari seseorang,” tandas Hamkani. (GSR)
Lihat juga:
- Media Gathering DJP Nusa Tenggara: Bahas Modus Penipuan Pajak hingga Isu Perpajakan Terkini
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
- Terdakwa Pembunuhan Istri di Lombok Timur Dituntut Hukuman Mati
- Kadis Aidy Furqan Kembali Dipanggil Polisi Dugaan Pungli DAK Dikbud NTB