Hamkani menjelaskan, ia dan teman-teman hendak menonjolkan gagasan Buya Syafii yang fokus terhadap kebangsaan dan keislaman. Buya Syafii pun banyak mengutip syair dari berbagai pujangga.
Kelas Reading Buya Syafii kemudian mengganggap bahwa agama dalam pikiran dan gagasan dari tokoh Muhammadiyah itu bukanlah hal yang kaku. Menurut Buya Syafii, agama adalah proses untuk menggubah sesuatu dalam hidup.
Maka, Kelas Reading Buya Syafii hendak menitikberatkan pada hubungan agama dengan puisi dalam Haul Buya Syafii. Menurut Hamkani, puisi merupakan karya seni yang berasaskan imajinasi dan pikiran.
“Oleh karena itu, puisi bersifat imajinatif dan kontemplatif. Maka, kami hendak menyampaikan bahwa agama tidak selalu hanya dapat dihubungkan dengan politik, ekonomi, dan berbagai hal yang bersifat terlalu kaku. Puisi pun memiliki hubungan dengan agama,” jelas Hamkani.
Lihat juga:
- Media Gathering DJP Nusa Tenggara: Bahas Modus Penipuan Pajak hingga Isu Perpajakan Terkini
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
- Terdakwa Pembunuhan Istri di Lombok Timur Dituntut Hukuman Mati
- Kadis Aidy Furqan Kembali Dipanggil Polisi Dugaan Pungli DAK Dikbud NTB