Mataram (NTB Satu) – Dari 42 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban perang Sudan, satu orang justeru menolak dipulangkan ke Indonesia.
Kabar itu dibenarkan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi.
Mahasiswa yang tak disebutkan identitasnya itu, enggan pulang ke Indonesia dan masih bertahan meski perang berkecamuk di Sudan.
“Satu orang bertahan di Sudan,” katanya dikonfirmasi Jumat, 5 Mei 2023.
Mahasiswa tersebut enggan pulang karena memiliki pengalaman buruk saat di luar negeri.
Sebelumnya dia pernah di Yaman, namun saat konflik Yaman meletus, dia pulang ke Indonesia. Namun saat konflik mereda dan ingin kembali ke Yaman, justru sulit untuk kembali.
Dia tidak ingin hal yang sama terjadi dengannya saat meninggalkan Sudan.
“Yang bersangkutan pernah di Yaman. Saat konflik Yaman dia pulang dan kesulitan kembali ke Yaman, karena itu saat ini dia bertahan di Sudan,” kata mantan Kadis Kesehatan NTB ini.
Meski demikian, mahasiswa tersebut telah menjauh dari lokasi konflik di Sudan.
“Dia menjauh dari daerah konflik dengan harapan setelah suasana tenang bisa langsung mengikuti perkuliahan lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, 42 WNI asal NTB di Sudan berprofesi sebagai pelajar, tenaga kerja dan kepentingan lain.
Pada kloter pemulangan 1 dan 2 ada sebanyak 23 warga NTB yang tiba di Bandara Lombok, Senin, 1 Mei 2023. Kemudian 10 mahasiswa tiba di Lombok pada Rabu, 3 Mei 2023. Sisanya telah dijemput keluarga di Jakarta.
Eka menjelaskan Pemerintah Indonesia telah maksimal memulangkan seluruh WNI dari Sudan. Saat tiba di Jakarta, giliran pemerintah provinsi memulangkan kembali ke daerahnya.
“Pemerintah provinsi memaksimalkan pemulangan mahasiswa dari Jakarta ke NTB,” katanya. (HAK)
Lihat juga:
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
- Balapan Sperma Pertama di Dunia akan Digelar, Cek Tanggalnya
- Peternak Menjerit, Ratusan Sapi Kurban Terancam Mati di Pelabuhan Gili Mas
- Harga Jagung Anjlok di Pulau Sumbawa, PWPM NTB Desak Gudang Nakal Disanksi
- Mahasiswa Sosiologi Unram Dukung Program Kemandirian Pemasyarakatan Melalui PKL di Bapas Kelas I Mataram
- Protes Pemkab Lobar, Warga Tanam Pisang di Jalan Rusak Terong Tawah