Mataram (NTB Satu) – Tradisi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak famili di kampung halaman menjadi salah satu alasan peningkatan angka remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Berdasarkan rilis BPS Provinsi NTB April, sepanjang triwulan pertama 2023 remitansi mencapai Rp153,68 Miliar.
“Karena masih dalam suasana lebaran, para PMI banyak yang kirim THR ke desa nya,” kata Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin dalam press release Selasa, 2 Mei 2023.
Tumbuhnya angka remitasi yang sempat menurun saat pandemi Covid-19 sekaligus menjadi harapan meningkatnya kesejahteraan pekerja migran dan keluarganya.
“PMI juga turut membantu perekonominan orng tuanya di kampung. Panen cabai sedang menurun, tapi mereka tetap sejahtera karena mendapatkan kiriman dari anak – anaknya,” sambungnya.
Bank Indonesia mencatatkan remitansi atau kiriman devisa dari pekerja migran Indonesia dari NTB yang mengadu nasib di luar negeri sepanjang kuartal I-2023 sebesar Rp70,82 miliar.
Sementara itu PT Pos Indonesia mencatatkan nominal remitansi mencapai Rp82,86 miliar. Total keseluruhan sebanyak Rp.153,68 miliar.
Pada kuartal pertama tahun ini, Arab Saudi tercatat menyumbang remitansi terbesar yakni Rp14,33 miliar. Kemudian, dilanjutkan dengan Uni Emirat Arab, Jepang, Qatar, dan Malaysia.
Tercatat, wilayah Timur Tengah merupakan penyumbang remitansi paling besar dibandingkan wilayah Asia Tenggara, Asia, Australia, Afrika, Amerika, dan Eropa. Nilainya yakni mencapai Rp20,32 miliar.
Sementara itu, remitansi pada bulan Maret 2023 yang tercatat oleh Bank Indonesia berdasarkan kabupaten/kota tujuan di NTB, paling banyak disalurkan melalui Kota Mataram sebesar 47,71 persen Sedangkan Lombok Tengah menjadi kabupaten/kota tujuan remutasi terbesar di NTB yang dicatatkan oleh PT POS Indonesia yakni sebesar 21,46 persen. (STA)
Lihat juga:
- Pemkot Mataram Siap Tutup Tempat Hiburan Tanpa Izin
- PON NTB: Investasi Berisiko Tinggi dan Ancaman Integrasi Wilayah
- Fauzi Terpilih Secara Aklamasi Ketuai FPTI Kota Bima
- 2.729 Jemaah Haji NTB Tiba di Makkah, 4 Orang Gagal Berangkat
- Maudy Ayunda Kerasukan di Foto Perdana Film “Para Perasuk”
- Wamen Ekraf dan Gekrafs Bahas Pengembangan Ekonomi Kreatif di NTB