Mataram (NTBSatu) – Lebaran Topat tentunya identik dengan ketupat, dan sudah menjadi tradisi masyarakat Lombok yang dilakukan seminggu setelah lebaran Idulfitri.
Setiap tahunnya, di sepanjang Jalan Airlangga sampai dan Jalan Majapahit, warga Kota Mataram antusias menyambut lebaran topat dengan menjual ketupat.
Mereka membuka lapak ketupat di sepanjang jalan tersebut. Bukan hanya ketupat saja, beberapa makanan khas lebaran seperti opor dan urap sayur juga menjadi pelengkapnya.
Salah seorang pedagang Hayati mengatakan, pembeli tahun ini tidak seramai tahun lalu. Hal tersebut lantaran belakangan ini sering hujan dari siang sampai sore.
“Ramai Alhamdulillah, tapi kalau dibandingkan dengan tahun lalu lebih ramai tahun lalu,” katanya.
Berita Terkini:
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
- Belum Sebulan Menjabat, Wakapolda NTB Dimutasi Kapolri
- Profil Mendiang Paus Fransiskus dan Kenangan di Indonesia Pilih Naik Mobil Innova Zenix Ketimbang Alphard
Ramainya lapak ketupat tersebut tidak hanya terjadi di hari lebaran topat saja. Akan tetapi, Maya yang juga seorang pedagang mengaku membuka lapak saat momen hari raya besar lainnya, seperti Idulfitri dan Iduladha.
“Kalau saat lebaran ketupat orang yang beli karena tidak masak ketupat, jadi karena banyak toko yang tutup, pasti ada saja yang beli. Biasanya juga berjualan selama dua hari sebelum dari pagi sampai malam,” jelasnya.
Harga dari ketupat dan opor cukup bervariasi, yakni mulai dari Rp5 ribu bahkan sesuai dengan permintaan pembeli. (WIL)