Mataram (NTB Satu) – Industri hotel di Kota Mataram sampai dengan saat ini masih belum seluruhnya pulih dari Pandemi Covid-19.
Asosiasi Hotel Mataram (AHM) menyebut hampir 50 persen hotel masih mati suri.
Ketua AHM terpilih untuk masa bhakti 2023-2025, Made Adiyasa mengatakan, sebelum pandemi, ada 60 hotel di Kota Mataram anggota AHM yang eksis. Dari jumlah ini, tersisa 35 hotel yang masih bertahan.
“Sisanya masih belum recovery dari pandemi,” ujarnya Jumat 10 Maret 2023.
Anggota AHM terdiri dari hotel bintang dan non bintang. Terdapat 4.000 kamar hotel yang saat ini masih berusaha dipertahankan.
Bisnis hotel ini menurutnya bukan bisnis kecil. Justru bisnis padat karya karena melibatkan banyak pekerja.
Di sisi lain padat modal karena pengusaha harus menyiapkan investasi yang nilainya tidak kecil.
“Jadi mestinya industri hotel bisa menjadi partner pemerintah dalam membangun ekonomi, menyerap tenaga kerja hingga menyerap produk lokal. Apalagi pasca Covid-19 harus memulai dari awal untuk bisa bangkit kembali,” ujarnya.
Karenanya, AHM harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah. Terutama pemerintah Kota Mataram dalam menguatkan ekonomi daerah. Selain untuk menguatkan ekonomi masyarakat.
“Setelah kami konsolidasi, kami akan membangun koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah kota, maupun pemerintah provinsi. Serta stakeholders lainnya,” jelas GM Nutana Hotel ini.
Ia mengatakan, AHM mengharapkan salah satu momentum besar seperti World Superbike (WSBK) tanggal 3-5 Maret 2023.
Namun hal itu belum sesuai ekspektasi. Okupansi hotel atau tingkat keterisian kamar hotel di Kota Mataram selama perhelatan WSBK kurang dari 50 persen.
Jikapun ada tamu-tamu WSBK yang menginap di Hotel di Kota Mataram, menginapnya hanya saat hari-hari penyelenggaraan balapan. Antara 3-5 Maret.
Karena itulah, AHM ingin bersama-sama bergandengan dengan pemerintah daerah. Tujuannya agar ada sesuatu yang unik di Kota Mataram yang bisa dijadikan magnet oleh tamu-tamu dari luar.(ABG)