Mataram (NTB Satu) – Ketua DPW Partai Ummat NTB Yuliadin mengatakan pihaknya akan menggunakan masjid sebagai instrumen untuk menyampaikan politik gagasan.
Menurutnya, politik gagasan merupakan bagian dari penyaluran aspirasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tercerdaskan dengan apa yang menjadi tujuan dari Partai Ummat.
“Tidak ada masalah menyampaikan ide dan gagasan politik di masjid,” terang Yuliadin.
“Sudah jelas, kalau ketua umum itu katakan bahwa kita akan gunakan masjid sebagai politik gagasan, yang tidak boleh politik praktis di masjid,” tegasnya.
Yuliadin juga mengatakan bahwa Partai Ummat telah memilih tagline yaitu politik identitas sebagai cara dan praktek untuk menegaskan bahwa Partai ini telah memilih Islam sebagai jalan politiknya
Dalam pemaknaan dari Partai Ummat sendiri bahwa politik identitas itu tidak berbahaya dan lebih jelas arahnya asalkan tidak diikuti dengan politik yang provokatif dan mengadu domba serta ujaran kebencian.
“Politik identitas itu tidak ada aturan yang secara tegas melarang,” paparnya.
Kemudian, hal wajar jika Partai Ummat menyuaran politik identitas sebab itu untuk memperkenalkan identitas politiknya kepada masyarakat. Yuliadin juga mengatakan akan memperjuangkan apa yang telah menjadi arah dari partainya.
Yuliadin memberi tanggapan mengenai Bawaslu yang akan memberikan sanksi kepada siapa saja partai politik yang mengkampanyekan politik identitas dan SARA. Menurutnya Partai Ummat telah sesuai aturan dan tidak ada aturan yang dilanggar.
“Kita hanya memperkenalkan, silahkan aja dengan kacamata Bawaslu,” tandas Yuliadin. (ADH)
