Mataram (NTB Satu) – Revitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menciptakan inovasi baru dalam suatu program atau kegiatan. Berpijak pada pemikiran tersebut, Kantor Bahasa Provinsi NTB melakukan upaya revitalisasi simbol kebahasaan dan kesastraan berupa tugu yang pernah dibangun pada tahun 2010 lalu, dengan nama Tugu Trigatra Bangun Bahasa diinisiasi oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum.
Peresmian Tugu Trigatra Bangun Bahasa tersebut dilakukan oleh Walikota Mataram yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Lalu Martawang bersama Kepala Kantor Bahasa NTB pada Minggu, 5 Februari 2023, bertepatan dengan Hari Bebas Tanpa Kendaraan di Jalan Udayana, Mataram.
“Pada dasarnya, adanya pembangunan tugu ini pada tahun 2010 lalu membuktikan dukungan nyata dan semakin menguatkan peran dan keberadaan lembaga kami. Tanpa izin dari Bapak Ruslan saat masih menjabat Wali Kota, tentunya Tugu Trigatra Bangun Bahasa ini tidak akan pernah berdiri seperti saat ini,” ungkap Retno.
Retno juga menyatakan rasa terima kasih kepada Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Mataram atas kehadiran dan dukungannya pada kegiatan hari ini.
“Kegiatan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi menjadi awal pijakan penting untuk merevitalisasi fungsi Tugu Trigatra Bangun Bahasa di ruang publik yang strategis,” jelas Retno.
Tidak hanya itu, melalui kegiatan ini Retno berharap dapat menjadi upaya revitalisasi kebahasaan dan kesastraan yang dimulai dari Kota Mataram.
“Mohon kegiatan ini dapat disampaikan ke Bapak Wali Kota Mataram. Kami fokus membenahi ruang-ruang publik untuk mengimplementasikan slogan Trigatra Bangun Bahasa, seperti penulisan papan selamat datang, petunjuk arah, atau slogan kebahasan dan kesastraan di Jalan Udayana yang dimulai dengan bahasa Indonesia, diikuti bahasa daerah (Sasak, Samawa, dan Mbojo), dan bahasa asing,” tambah Retno.
Sementara itu, Lalu Martawang menekankan bahwa dengan kehadirannya dan kehadiran pimpinan staf Kantor Bahasa Provinsi NTB, beserta perwakilan Duta Bahasa Provinsi NTB, dan perwakilan Duta Bahasa Yuwana Provinsi NTB menjadi bukti komitmen yang kuat dari Pemerintah Kota Mataram dan Kantor Bahasa Provinsi NTB sebagai lembaga yang bertugas melaksanakan program baik ini.
“Kita bersama-sama ingin mengedepankan karakter bangsa kita, yaitu bahasa Indonesia. Monumen yang telah dibangun pada tahun 2005 lalu ini, tidak hanya semata-mata berfungsi sebagai bangunan, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen dan edukasi kepada masyarakat. Sudah sepatutnya kita bangga menggunakan bahasa Indonesia dan melestarikan bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo, serta kita belajar menguasai bahasa asing,” terang Martawang.
Martawang menambahkan, bahwa tugu ini sudah direvitalisasi dan harapannya kita akan terus mengingat, melestarikan, dan melaksanakan penggunaan bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo yang merupakan kekayaan bahasa di NTB.
Kegiatan peresmiannya juga dirangkaikan dengan sosialisasi program dan layanan Kantor Bahasa Provinsi NTB dalam rangka menuju ZI-WBK tahun 2023 dan dilanjutkan dengan tanya jawab yang melibatkan pengunjung di acara Hari Bebas Tanpa Kendaraan. (JEF)