Mataram (NTBSatu) – Liverpool meresmikan kedatangan Florian Wirtz sebagai pemain baru mereka pada Sabtu, 21 Juni 2025 dini hari.
Gelandang kreatif asal Jerman tersebut akhirnya bergabung dengan skuad The Reds, setelah melalui proses negosiasi yang intens dan penuh dinamika. Termasuk, persaingan antar klub besar Eropa.
Liverpool mendatangkan Wirtz dari Bayer Leverkusen dengan nilai transfer yang mencengangkan, yakni mencapai 116 juta poundsterling atau sekitar Rp2,39 triliun.
Jumlah ini menjadikannya sebagai pembelian termahal dalam sejarah Liverpool, sekaligus mencetak rekor baru di Premier League.
Dalam pernyataan resminya, pihak Liverpool mengungkapkan, pemain berusia 22 tahun itu telah menjalani tes medis dan menyepakati kesepakatan pribadi sebelum akhirnya menandatangani kontrak jangka panjang.
Keputusan ini menegaskan keseriusan klub dalam membangun skuad yang kompetitif di level tertinggi.
Wirtz mengungkapkan rasa bahagianya usai resmi menjadi bagian dari Liverpool. Ia menyebut, kepindahannya sebagai awal dari babak baru yang telah lama ia nantikan.
“Saya sangat bahagia akan bergabung dengan Liverpool,” ungkapnya dalam video unggahan di akun Instagram @liverpoolfc.
Sebelum bergabung dengan Liverpool, Florian Wirtz menjadi sosok penting di Bayer Leverkusen di bawah asuhan Xabi Alonso.
Dalam lima musim, ia tampil sebanyak 197 kali dan mencetak 57 gol, serta sebagai otak permainan tim. Kini, ia merasa waktunya tepat untuk mencicipi atmosfer sepak bola Inggris.
Wirtz menganggap, Premier League sebagai kompetisi impian yang memberikan tantangan berbeda. Ia ingin merasakan atmosfer stadion legendaris dan bersaing di tingkat tertinggi sepak bola dunia.
Transfer ini menandai perubahan signifikan dalam strategi belanja Liverpool. Jika sebelumnya dikenal efisien dalam mendatangkan pemain seperti Mohamed Salah, Sadio Mane, hingga Andrew Robertson dengan harga terjangkau, maka perekrutan Wirtz menjadi sinyal kekuatan sekaligus risiko besar yang diambil oleh manajemen klub.
Dengan segala ekspektasi yang ada, Wirtz kini menjadi sorotan utama publik. (*)