Mataram (NTB Satu) – Potensi kemacetan menjadi salah satu hal yang mesti dibenahi menjelang gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika 2022. Mengingat pada perhelatan MotoGP Mandalika kemarin terdapat banyak pihak yang merasa resah akibat terjebak kemacetan usai menyaksikan balapan di hari terakhir.
Mengenai skenario manajemen transportasi saat gelaran WSBK Mandalika 2022, Kepala Dinas Perhubungan NTB, H. Lalu Faozal mengatakan pihaknya sedang berupaya melakukan finalisasi. Pengaturan skenario manajemen transportasi tersebut dilakukan lantaran melihat kesiapan infrastruktur di kawasan Pertamina Mandalika International Circuit.
“Ketika WSBK Mandalika 2021 dan MotoGP Mandalika 2022, kantong parkir kawasan Pertamina Mandalika International Circuit tidak sebesar saat gelaran WSBK Mandalika 2022 sekarang. Saat ini, daya tampung parkir mencapai 9.000 unit kendaraan mobil. Sedangkan untuk kendaraan motor, silakan saja dipakai, kami menyiapkan daya tampung parkir untuk 5.000 unit kendaraan motor,” ujar Faozal, ditemui NTB Satu di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Selasa, 25 Oktober 2022.
Namun, Faozal tetap berharap agar para pengunjung yang datang menyaksikan WSBK Mandalika 2022 tidak banyak memakai kendaraan pribadi, melainkan menggunakan kendaraan umum. Sebab, walaupun daya tampung parkir kendaraan meningkat, ketersediaan jalan menuju Pertamina Mandalika International Circuit tidak berubah.
Sampai saat ini, Faozal sedang melihat perkembangan pembelian tiket oleh pengunjung. Ia telah mempersiapkan moda transportasi di tiga koridor yang terletak di Pelabuhan Bangsal, Ex Bandara Selaparang, serta Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid. Namun, apabila dibutuhkan, Faozal akan mempersiapkan hingga lima koridor.
“Kami sangat berharap agar gelaran WSBK Mandalika 2022 tidak terjadi penumpukan massa penonton seperti MotoGP Mandalika 2022,” ucap Faozal.
Diketahui, kawasan parkir timur hanya berjarak tiga kilometer dari pintu gerbang Pertamina Mandalika International Circuit. Sedangkan, kawasan parkir barat hanya berjarak dua kilometer dari pintu gerbang.
“Kami usahakan untuk disiapkan shuttle bus bagi para pengunjung,” tandas Faozal. (GSR)
