Mataram (NTB Satu) – Pengusaha tempe di Mataram diterpa kesulitan akibat harga kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe melambung tinggi hingga hampir dua kali lipat. Anggota DPRD Kota Mataram dari Fraksi PDI Perjuangan, Nyanyu Ernawati meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram untuk bergerak mencarikan solusi pengusaha tempe yang saat ini diterpa kesulitan.
Ia meminta agar adanya pasokan kedelai lokal dengan harga lebih murah untuk rumah produksi tempe di Kota Mataram, mengingat, para produsen saat ini mayoritas menggunakan kedelai impor karena ketersedian kedelai lokal yang minim.
“Harus ada kedelai lokal, supaya kita tidak bergantung kepada luar,” ujar Nyanyu, Senin, 3 Oktober 2022.
Ia juga meminta, adanya subsidi upah yang dialokasikan oleh pemerintah sebagai solusi jangka pendek kepada para produsen tempe tersebut.
“Kami berharap pemerintah bisa memberikan subsidi untuk saudara-saudara kita pembuat tempe,” tuturnya.
Berdasarkan pengakuan produsen tempe asal Kekalik Gerisak bernama H. Masrul, kedelai impor yang semula harganya Rp800 ribu per kuintal, kini naik menjadi Rp1,4 juta per kuintal. (RZK)