Mataram (NTBSatu) – Kasus stunting di Kota Mataram mengalami komplikasi jumlah yang tidak terlalu banyak.
Beberapa bulan lalu, Kecamatan Sekarbela menjadi tingkat stunting tertinggi. Namun, saat ini kecamatan Selaparang tertinggi diantara enam kecamatan di Mataram.
Untuk meminimalisir hal tersebut, Pemkot akan melakukan penanganan lebih serius kepada bayi berusia 6 hingga 23 bulan atau periode emas di Posyandu dan Puskesmas sekitar.
Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram mencatat progres capaian penurunan angka stunting cukup signifikan di angka 8,9 persen dari 11,98 persen.
“Kader Posyandu dan tim tenaga kesehatan lainnya akan memantau perkembangan bayi, balita dan ibu hamil dengan penimbangan yang berkala di lapangan. Dari data yang ada akan dilakukan penanganan maksimal secara maksimal,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, Sabtu, 3 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
“Tim kesehatan akan memantau pada masa golden periode, sehingga usia yang di bawah lima tahun ini kita intervensi,” timpalnya.
Sebelumnya, Dikes Mataram akan belajar dari pengalaman di wilayah Karang Pule dan kedepannya akan berkoordinasi dengan camat serta lurah agar lebih intens lagi untuk pendampingan. (WIL)