Mataram (NTB Satu) – Untuk peningkatan kualitas di seluruh rumah sakit di NTB, Dinas Kesehatan NTB menyarankan agar seluruh dokter umum segera mengambil beberapa beasiswa yang tersedia dalam menempuh pendidikan dokter spesialis.
Terutama pada bidang spesialis obgyn, organ dalam, bedah, dan anak.
“Minimal harus ada empat spesialis tersebut agar sebuah rumah sakit masuk ke dalam kategori rumah sakit tipe C,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, kepada NTB Satu, Minggu, 14 Agustus 2022.
Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tengah membuka peluang-peluang dalam menyediakan beasiswa bagi para dokter umum untuk menempuh pendidikan bidang spesialis. Kesempatan tersebut dibuka selama empat kali dalam setahun.
“Pada 2021, dokter umum yang mendaftar berjumlah 14 orang. Sedangkan, yang lulus seleksi berjumlah 12 orang,” terang Fikri.
Dinas Kesehatan NTB terus mendorong agar dokter-dokter muda asal NTB segera memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Kami berharap agar putra-putri daerah asal NTB menangkap peluang tersebut agar ikut ke program-program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah,” harap Fikri.
Lebih lanjut, Fikri membagikan pengalaman perihal banyak dokter spesialis yang didatangkan dari luar daerah keNTB, namun tidak bertahan lama. Apabila kontrak telah selesai, dokter-dokter tersebut bakal kembali ke daerah asal.
“Apabila putra-putri daerah NTB yang menjadi dokter spesialis, saya kira hal tersebut akan membantu pemerintah,” ujar Fikri.
Dari cerita Fikri, jumlah dokter umum asal NTB yang ingin bersekolah pada bidang spesialis sebenarnya cukup tinggi.
“Hanya saja, rumah sakit kerap tidak memiliki dokter pengganti apabila terdapat dokter yang ingin pergi menempuh pendidikan spesialis,” pungkas Fikri. (GSR)