Mataram (NTB Satu) – Penambahan kuota pendakian ke Gunung Rinjani mengalami normalisasi dari 75 persen menjadi 100 persen mulai 27 Juli 2022. Meski sudah mengalami kenaikan, ada satu hal yang masih menjadi dikeluhkan para pendaki Gunung Rinjani. Banyak oknum Travel Organizer (TO) nakal yang senang memainkan harga tiket pendakian untuk meraup keuntungan.
“Wajar-wajar saja (normalisasi kuota), tapi TO-TO yang memainkan tiket ini yang tidak kami inginkan,” ujar Kepala Wahana Pencinta Alam (Wanapala) NTB, Arie Syahdi Gare.
Menurut Arie, para oknum ini memborong banyak tiket umum yang tersedia di aplikasi e-Rinjani, sehingga banyak pendaki yang tidak dapat jatah dan terpaksa membeli tiket di TO tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga sebenarnya. Mengenai kapan waktu pendakian, pihak TO ini hanya tinggal melakukan penjadwalan ulang atau reschedule tanggal pendakian sesuai keinginan pembeli.
Hal itu juga dibenarkan oleh Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Budi Soesmardi. Broker nakal tersebut sering memanfaatkan hari libur.
“Memang sudah banyak keluhan yang kita terima, mereka ini sering memanfaatkan hari-hari libur, biasanya mereka di sana booking banyak-banyak sehingga kuota umum itu habis,” ungkap Budi kepada NTB Satu.
Untuk menghapus praktik tersebut, lanjut Budi, pihaknya saat ini sudah memperbaiki kebijakan aplikasi e-Rinjani. Sebelumnya satu akun bisa dipakai di banyak smartphone untuk pemesanan jumlah banyak, kini sudah tidak berlaku lagi. Satu akun kini hanya bisa dipakai di satu perangkat smartphone, dan hanya untuk pemesanan satu orang.
Begitu pun dengan kebijakan penjadwalan ulang, kini penjadwalan ulang hanya bisa dilakukan sekali dalam satu tahun.
“Biasanya juga mereka me-reschedule ke tanggal yang lebih jauh, dan tanggal yang mereka tinggalkan itu diisi lagi oleh mereka sendiri. Tapi sekarang tanggal yang sudah ditinggal itu tidak bisa diisi lagi. Tanggal 27 Juli besok juga Forum TO ini akan menskrining anggota mereka agar oknum nakal ini tidak merugikan TO yang baik-baik,” jelas Budi.
Untuk harga normal di aplikasi e-Rinjani sendiri, untuk pendaki lokal, pada hari kerja (Senin-Kamis) hanya dipatok harga Rp5.000 per hari dan ditambah dengan biaya asuransi Rp10 ribu. Sedangkan di hari libur, per harinya dikenakan tarif Rp7.500 dengan biaya asuransi yang sama. Sedangkan untuk pendaki mancanegara, pada hari biasa dikenakan tarif Rp150 ribu per hari, dan pada tanggal merah dikenakan tarif Rp225 ribu per harinya dengan biaya asuransi Rp10 ribu. (RZK)