Lombok Timur (NTBSatu) – Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Perkiraannya 6 hektare hangus.
Kali ini, karhutla terjadi di Resort Sembalun, Hutan Kandang Sapi, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, pada Minggu, 6 Oktober 2024 sekitar pukul 15.30 Wita.
“Tantangan utama dalam proses pemadaman adalah angin yang mempercepat penyebaran api, vegetasi yang mudah terbakar serta keterbatasan akses air di lokasi kejadian,” bunyi laporan Balai TNGR.
Jenis kebakaran yang terjadi adalah kebakaran permukaan, dengan luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 6 hektare.
Beruntungnya, tim gabungan berhasil memadamkan api tersebut pada pukul 19.15 Wita. Tak ada korban jiwa dalam inisiden ini.
Balai TNGR menyebut, kondisi kering saat ini mempermudah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pihaknya pun mengimbau para pendaki untuk lebih menghindari perilaku penyebab terjadinya kebakaran.
“Mari kita jaga kelestarian hutan kita dan selalu waspada terhadap potensi kebakaran. Sekecil apapun api, dapat memicu bencana besar yang merusak ekosistem serta mengancam keselamatan masyarakat sekitar,” sebut Balai TNGR.
Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Bukit Anak Dara, Kecamatan Sembalun pada 31 Agustus 2024 lalu.
Setelah empat hari berjibaku, tim gabungan akhirnya berhasil memadamkan api pada Selasa sore, 3 September 2024.
Berdasarkan titik poligon dan deliminasi, luas kebakaran hutan pada peristiwa itu mencapai 286 hektare.
Kasi Perlindungan dan KSDAE KPH Rinjani Timur, Lalu Iskandar, menyebut kebakaran hutan dan lahan tersebut akibat kelalaian pengelola dan petugas yang ada di wilayah tersebut.
“Dengan tegas dan jelas Pak Kapolsek menyampaikan, penyebabnya itu akibat kelalaian kita selaku pengelola bukit dan petugas yang ada di wilayah Sembalun,” ucapnya. (*)