Mataram (NTB Satu) – Pendakian Gunung Rinjani di bulan Mei ini mulai terlihat meningkat. Jumlah pendakian ke gunung setinggi 3.726 mdpl ini mulai meningkat pasca lebaran kemarin. Banyaknya masyarakat yang mendaki Rinjani harus dibarengi dengan edukasi agar mereka ikut merawat dan menjaga keasrian gunung ini.
Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi mengatakan, selain wisatawan lokal maupun domestik, wisatawan mancanegara (wisman) juga terlihat mulai memadati Rinjani.
Dari tanggal 4 hingga 23 Mei 2022, dari semua pintu masuk pendakian Rinjani, jalur Sembalun yang paling ramai, disusul jalur Torean dan jalur Timbanuh. Pendakian melalui jalur Sembalun tercatat sebanyak 2.607 pendaki lokal dan 180 pendaki asing.
Sementara jalur Torean tercatat sebanyak 527 pendaki yang seluruhnya dari lokal. Jalur Timbanuh sebanyak 167 pendaki lokal dan 1 wisman, jalur Aik Berik 157 pendaki lokal dan 1 wisman, jalur Tetebatu sebanyak 75 pendaki lokal dan 10 wisman, jalur Senaru sebanyak 44 pendaki lokal dan 63 wisman.
“Berdasarkan data, kunjungan wisman mulai terlihat. Mereka memang sangat tertarik dengan pendakian Rinjani,” kata Budi Soesmardi Selasa 24 Mei 2022.
Ia mengatakan, ada banyak pendaki yang diblacklist oleh TNGR lantaran melanggar ketentuan dalam melakukan pendakian. Aturan yang sering dilangar oleh pendaki sehingga di-blacklist yaitu overtime atau mendaki melebihi tenggat waktu yang diberikan serta pendaki yang tak membawa sampahnya turun.
“Kita perlu edukasi dan perlu kesadaran pengunjung dan kerjasama semua pihak untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Kita ingin semua yang menikmati Rinjani menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.
Bagi para pendaki Rinjani, Budi memberi sejumlah penekanan agar menjadi perhatian para pendaki. Diantaranya, pengunjung diminta tetap mengikuti prokes Covid, menaati semua SOP pendakian, membawa sampah kembali turun usai mendaki, pengunjung agar menggunakan jasa pemandu gunung yang resmi, baik porter ataupun guide.
“Pendaki kita minta agar membeli tiket pada aplikasi eRinjani atau trek organizer resmi yang terdaftar. Pendaki juga agar memperhatikan keselamatan dan keamanan diri serta barang bawaan serta memperhatikan waktu durasi kunjungan yaitu tidak melebihi dari 4 hari 3 malam,” terang Budi. (ZSF)