Mataram (NTB Satu) – Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran digital di Provinsi NTB telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada bulan Maret 2022, Bank Indonesia mencatat sebanyak 141.280 merchant telah memiliki QRIS dan 73.515 pengguna telah memakai QRIS dalam bertransaksi, termasuk 44.051 diantaranya yang merupakan pengguna baru pada tahun ini.
Guna terus meningkatkan dan memperluas pemakaian QRIS di masyarakat, khususnya di kalangan pengguna, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi NTB menginisiasi program “QRIS Goes to Campus” dengan menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram sebagai kampus pertama tempat penyelenggaraan program tersebut.
Program QRIS “Goes To Campus” telah resmi dilaunching oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji, Senin 25 April di Auditorium UIN Mataram.
Civitas akademika UIN Mataram menyambut dengan antusias kegiatan launching dengan menghadirkan lebih dari 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan civitas akademika UIN Mataram.
Dalam ucapan selamat datangnya, Rektor UIN Mataram, Prof TGH Masnun Tahir menyampaikan pesan kepada segenap peserta khususnya civitas akademika UIN Mataram, bahwa konsep digital adalah sebuah pilihan yang harus diambil oleh masyarakat seiring dengan tuntutan teknologi yang semakin berkembang. “Jika tidak digital maka akan tertinggal”, katanya.
Sementara Heru Saptaji, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya membawa tren digital dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat menghadapi tantangan perekonomian di masa kini dan masa depan.
Hal tersebut berkaitan dengan proses digitalisasi pembayaran yang sudah terbukti mampu menjaga transaksi ekonomi masyarakat di tengah pandemi, sehingga perluasan penggunaannya harus terus ditekuni, diantisipasi, dan diakselerasi secara lebih baik lagi.
Pengimplementasian dan pemanfataan digitalisasi pembayaran pada perguruan tinggi termasuk UIN Mataram sebagai sektor yang memiliki basis milenial dan pengguna digital payment teraktif di masyarakat kemudian menjadi salah satu langkah strategis guna mendorong dan meningkatkan penggunaan QRIS sebagai sistem transaksi digital itu sendiri.
Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana yang juga turut memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut menyampaikan success story dari pemanfaatan digitalisasi sistem pembayaran di lingkup pemerintahan Kota Mataram, yaitu implementasi non tunai dengan QRIS untuk retribusi parkir di bawah Dinas Perhubungan.
Dimana hingga saat ini telah terdapat 704 titik parkiran di bawah naungan Pemerintah Kota yang juru parkirnya telah mengaplikasikan QRIS. Selain meningkatkan kualitas serta transparansi pelayanan pemerintah, manfaat terbesar dari penggunaan QRIS ini telah mampu meningkatkan pemasukan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram sebesar 61% pada tahun 2021 dan 925% pada Triwulan I di tahun 2022.
Wali Kota menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada Bank Indonesia sebagai regulator yang telah menciptakan kanal pembayaran yang inovatif, kreatif, dan aman bagi masyarakat.
Acara launching ini juga dirangkaikan dengan penyampaian keynote speech dari Fitria Irmi Triswati selaku Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, yang secara garis besar memaparkan mengenai digitalisasi Sistem pembayaran untuk mendorong akselerasi ekonomi dan keuangan digital.
Fitria juga turut menyaksikan penyerahan apresiasi dari KPw BI NTB kepada Pemerintah Kota Mataram serta dua juru parkir terbaik Kota Mataram atas keberhasilan implementasi transaksi parkir yang telah menggunakan QRIS.
Kegiatan launching ini ditutup dengan penandatanganan kerja sama antara KPw BI Provinsi NTB dengan UIN Mataram terkait pengimplementasian sistem pembayaran digital di lingkungan kampus serta dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan diskusi seputar literasi keuangan digital serta keberhasilan penggunaannya di masyarakat yang menghadirkan narasumber dari Bank Indonesia Provinsi NTB, Dinas Perhubungan Kota Mataram, Bank NTB Syariah, serta Akademisi UIN Mataram. (ABG)