Mataram (NTB Satu) – Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) BEM Universitas Mataram tahun 2022 berlangsung ricuh di TPS Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 24 Februari 2022.
Berdasarkan keterangan dari Ketua BEM Unram 2021, Yusril Ashfahani yang sekaligus menjadi korban, kejadian tersebut berawal dari datangnya kelompok dari luar Fakultas Ekonomi pada pukul 10:00 yang mencoba mengintervensi KPRM.
“Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi yang masih punya hak suara, itu poinnya. Kemarin itu, ada oknum yang berasal dari luar Fakultas Ekonomi yang ikut masuk di bagian TPS, mengintervensi Ketua KPRM, untuk tidak memulai pencoblosan sebelum saksi dari paslon 01 datang. Itu awal mulanya, tapi tidak sampai saling pukul dan sebagainya,” ujarnya kepada ntbsatu.com Jumat, 25 Februari 2022.
Pada pukul 15:40 Wita datang lagi oknum dari luar yang tidak memiliki hak suara di Fakultas Ekonomi dan mencoba mendekati TPS. Melihat hal tersebut, Yusril langsung menghampiri dan mengamankan oknum tersebut.
“Saya amankan mereka keluar jangan sampai buat kegaduhan. Tiba-tiba datang di depan saya sambil lari dan langsung mukul saya , dan ada disamping saya juga ikut mukul saya dan satu teman saya,” imbuhnya.
Karena kejadian tersebut, Ia mengalami lebam dan benjol di bagian muka, dan tangan kanan terkilir. Tak terima dengan hal tersebut, Yusril berniat untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum.
“Kita langsung proses hukum saja, karena ini ada unsur penganiayaan, pengeroyokan.” pungkasnya.
Mengetahui hal tersebut, Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. Enny Yuliani menyayangkan peristiwa tersebut di dalam kampus Universitas Mataram.
“Sangat disayangkan ya, seharusnya mahasiswa menyelesaikan Pemira dengan tidak anarkis,”sesalnya.(RZK)