Mataram (NTB Satu) – Kursi kepala sekolah (Kepsek) sejumlah SD dan SMP di Kota Mataram sempat mengalami kekosongan selama kurang lebih satu tahun. Kekosongan tersebut, sempat diisi oleh Plt (Pelaksana Tugas). Kini, kekosongan itu, sudah teratasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram, H. Lalu Fatwir dihubungi pada Senin, 7 Februari 2022 mengatakan, pihaknya sudah dapat memastikan kursi kosong kepala sekolah bakal segera terisi.
“Hari ini, kita mulai melantik semua posisi kepala sekolah yang kosong,” ujarnya menjawab ntbsatu.com.
Saat ditanya mengenai alasan kekosongan kursi kepala sekolah, Fatwir menerangkan bahwa tahun 2021 lalu, banyak kepala sekolah yang pensiun. Sehingga, kekosongan kursi Kepsek jadi membludak.
“Karena memang beberapa waktu lalu, kami mendapati bahwa banyak kepala sekolah yang pensiun. Sebanyak 30 orang,” tutur Fatwir.
Setelah mengalami kekosongan, Fatwir mengatakan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram yang bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) telah merekrut sejumlah calon yang bakal dikurasi menjadi kepala sekolah.
“Kami bekerja sama dengan BKPSDM, kemarin telah melakukan rekrutmen. Kami dapat calon kepala sekolah sebanyak 45 yang lulus. Dan hari ini, kami telah melantik mereka agar memenuhi unsur,” jelas Fatwir.
Pasca bakal calon kepala sekolah dilantik, Fatwir menjelaskan akan ada proses promosi yang nantinya diharapkan bekerja dengan baik, sesuai komposisi dan menjadi guru-guru yang terbaik bagi sekolah masing-masing.
Namun, mengenai keputusan akhir, Fatwir mengatakan tentunya ada di walikota, sebagai pemegang kebijakan tertinggi. Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hanya memberi usulan.
“Setelah mengalami beberapa proses dan bekerja sama dengan sejumlah pihak, kami (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) tetap menunggu keputusan dari Bapak Walikota,” ucap Fatwir.
Karena kursi kosong kepala sudah terisi kembali, diharapkan nantinya sistem pendidikan di sekolah menjadi lebih berkompeten. Tidak lupa pula pihak guru dan murid, juga harus sama-sama saling membantu demi terciptanya ekosistem pendidikan yang baik. (GSR)