Mataram (NTB Satu) – Capaian vaksinasi Kabupaten Bima paling rendah saat upaya vaksin Covid-19 di seluruh Provinsi NTB sedang dikebut, terutama menjelang pelaksanaan MotoGP Maret 2022 ini.
Sementara, targetk semua kabupaten/kota harus sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dengan capaian lebih dari 70 persen di akhir Februari 2022 nanti.
Sisi lain, vaksin di Kabupaten Bima menjadi pekerjaan rumah karena capaian masih rendah, sehingga masih kalah dengan kabupaten/kota lainnya.
Data menunjukkan, dilihat data capaian vaksinasi per tanggal 8 Januari, capaian pertama di Kabupaten Bima mencapai 280.809 (72,59 persen), sementara dosis kedua di angka 85.526 (22,11 persen).
Salah satu kendala vaksinasi di Kabupaten Bima yaitu masalah geografis dan banyak masyarakat yang melakukan aktivitas ekonomi saat dilakukan vaksinasi. Sehingga pihaknya mendorong Pemda Kabupaten Bima untuk berkoordinasi dengan Forkopimda guna membantu pengerahan sasaran di sana.
“Kami juga sudah bicara dengan Pak Kapolda dan beliau sangat mendukung percepatan vaksinasi ini. Persoalan-persoalan yang menjadi hambatan sudah kita sampaikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, H. Lalu Hamzi Fikri, Senin 10 Januari 2022..
“Bagaimana vaksinasi agar lebih digencarkan lagi, terutama vaksin kedua. Kalau vaksin pertama, rata-rata kita sudah lebih dari 70 persen. Vaksin kedua ini sudah kita tergetkan di setiap kabupaten/kota agar bisa melakukan vaksinasi 9.800 per hari,” paparnya.
Ia mengatakan, salah satu persoalan di program vaksinasi ini yaitu banyak masyarakat yang merasa sudah cukup melakukan satu kali vaksinasi. Hal itu terlihat dari adanya perbedaan yang cukup besar antara jumlah penerima vaksin pertama dan kedua di beberapa daerah.
“Kita harus kuat di sosialisasi, tidak cukup dengan vaksin pertama, namun harus dilakukan vaksin kedua untuk memperkuat antibodi. Bahkan sekarang ada wacana untuk booster, namun julak juknisnya masih menunggu dari Kemenkes,” katanya.
Ia menambahkan, untuk mempercepat vaksinasi ini, strategi pengerahan sasaran harus diperkuat. Data-data yang wajib vaksin sudah ada di masing-masing Puskesmas. (DIN)