Industrialisasi Tembakau NTB Melalui Pembangunan KIHT dan Terminal Tipe B di Lombok Timur

Mataram (NTB Satu) –Mendukung program unggulan industrialisasi, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)  siap membangun Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di lahan eks Pasar Paok Motong, Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Selain itu, Pemprov juga segera membangun terminal angkutan tipe B untuk angkutan antar kabupaten dalam Provinsi. 

Kedua rencana pembangunan infrastruktur pada tahun ini dinilai sangat strategis untuk pengembangan ekonomi. Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah NTB, H.L. Gita Ariadi terkait kepastian pembangunan kedua fasilitas ini.

Dikatakan Miq Gita, sapaan akrabnya, prosesnya sedang dikerjakan bersama Pemkab Lotim. “Tinggal menyelesaikan administrasi aset karena anggarannya sudah ada untuk KIHT,” ujar Sekda di kantor Gubernur belum lama ini.

Pemkab Lotim sendiri melalui Kabid Aset BPKAD, Lotim mengatakan, pihaknya mendukung pembangunan ini mengingat Lotim sebagai daerah penghasil tembakau terbesar penyumbang PAD dan lokasi penyeberangan Kayangan yang tepat berdampingan dengan Terminal tipe B. Rencana semula terminal akan dibangun di Pringgabaya namun usulan agar dekat dengan pelabuhan Kayangan dapat dikembangkan menjadi pusat ekonomi terpadu di masa depan. Begitupula dengan pembangunan KIHT yang dapat meningkatkan produksi 41 UKM tembakau Lotim. 

Rencana pembangunan KIHT ini akan dibangun di lahan eks Pasar Paok Motong yang dinilai berdampak baik untuk pendapatan daerah dan stabilitas pasar tembakau. 

Anggaran 15 miliar untuk KIHT tinggal digunakan dan harus terbangun tahap pertama tahun ini jika telah sesuai dengan aturan yang ada. Terkait lokasi terminal, Pemprov NTB menyarankan lokasi harus sesuai dengan manajemen transportasi agar termanfaatkan dengan maksimal.

Pemprov NTB mulai merencanakan untuk menata kembali eks Pasar Paokmotong Kecamatan Masbagik. Pasalnya  di lokasi tersebut bakal dibangun pabrik yang menjadi pusat pengolahan tembakau rajang. Pembangunan ini direncanakan mulai dibangun tahun ini.

Hal ini dikemukakan, Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Lotim, Marepudin. Dikatakannya, saat ini Dinas Pertanian (Distan) Lotim masih menunggu dua toko yang belum menyelesaikan Hak Guna Pakai (HGP) di lokasi tersebut. Apabila rencana ini terwujud tanpa adanya kendala, maka tempat pengolahan tembakau rajangan ini akan menjadi yang pertama di Provinsi NTB.

 “Sesuai dengan rencana, pabrik pengolahan tembakau akan mulai dibangun tahun ini. Saat ini sedang dilaksanakan tender. Kita sudah siap mempunyai produk rokok sendiri, sehingga ke depan kita mempunyai dua sumber PAD yakni dari pengolahan dan produksi,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, berdirinya tempat pengolahan tembakau itu, nantinya dapat membantu para petani tembakau rajangan yang ada di Lotim. Distan Lotim bersama dengan provinsi akan menyusun lebih dalam mengenai pedoman pelaksanaan pengolahannya ketika pembangunannya sudah rampung.

“Nanti kita akan belajar ke Provinsi Jawa, tepatnya di Kota Kudus untuk masalah pengolahan. Di sana produksi tembakau tidak ada, tapi bisa mengolah tembakau dari luar. Sementara kita salah satu daerah penghasilan atau produksi tembakau, tentu akan lebih mudah melakukan pengolahan,”pungkasnya. (HAK)

Exit mobile version