Mataram (NTB Satu) – Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra meminta semua personelnya professional dalam menangani aksi demonstrasi. Hindari kekerasan, namun semua tindakan harus sesuai dengan prosedur dan aturan.
Jika ada aparat atau personilnya yang terbukti melakukan pelanggaran atau tidak mematuhi Standard Operational Procedure (SOP), maka akan langsung ditindak secara internal.
“Dalam penanganan Unras, saya harapkan kita laksanakan dengan profesional, hindari kontak fisik, hindari letusan senjata dan main hakim sendiri, kalau ada pelanggaran langsung di proses,” ujar Kapolres, AKBP Henry Novika Chandra di Bima, Senin (25/10).
Novika Chandra ingin memastikan agar anggotanya wajib menjalakan profesionalisme dan menggunakan pendekatan yang humanis ketika bekerja di lapangan saat berhadapan dengan peserta aksi.
Selain itu, menurut perwira pangkat melati dua ini, era teknologi informasi yang begitu pesat menjadi tantangan. Tindakan yang belum tentu itu adalah kesalahan, bisa jadi masalah setelah viral.
Namun apapun itu, ia kembali mengingatkan. “Bahwa tugas Polisi harus jauh lebih baik dan taat terhadap SOP serta Perkap (Peraturan Kapolri),” sarannya.
Diujung pidatonya, Kapolres membakar semangat seluruh pasukannya agar bekerja militan dan satu komando.
“Yakinlah rekan-rekan semua, saya sebagai kapolres dan rekan-rekan perwira siap bertanggung jawab kepada rekan-rekan di lapangan dengan catatan rekan-rekan melaksanakan tugas dengan sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya. (DAA)