Selong (NTBSatu) – Ribuan hektare tanaman jagung di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, terancam gagal tumbuh akibat fenomena El Nino yang masih berlangsung hingga sekarang.
Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian (Distan) Lombok Timur, Badarudin, mengatakan salah satu lahan seluas 4.625 hektare di Jerowaru yang telah ditanami jagung sejak 2023 lalu, 4.045 hektare di antaranya mengalami gagal tumbuh.
“Hasil pemantauan kami selama Januari 2024, terlihat tanaman jagung sudah mulai layu karena selama beberapa hari tidak diguyur hujan,” kata Badarudin, Selasa, 13 Januari 2024.
Ia membeberkan, kondisi tanaman jagung saat ini sudah cukup parah. Jika selama 45 hari ke depan masih tidak turun hujan di wilayah tersebut maka tanaman jagung dipastikan akan gagal panen.
“Ini yang jadi kekhawatiran kami. Kalau sampai tidak turun hujan maka akan gagal panen,” ucapnya.
Akibat kondisi tersebut, petani jagung di wilayah tersebut saat ini mengalami penurunan produksi hingga 50 persen.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
Diketahui, pada kondisi normal, produksi jagung petani di wilayah itu bisa mencapai 10-12 ton per hektare. Namun kini diperkirakan hanya 5-6 ton per hektare.
Lebih lanjut, jika dihitung secara keseluruhan, produksi jagung Lombok Timur tahun ini akan berkurang sekitar 12 ribu ton.
Kondisi itu pun berpotensi menyebabkan kekurangan ketersediaan hingga gejolak harga jagung. (MKR)