Mataram (NTBSatu) – Kondisi global yang dilanda ketidakpastian menyebabkan dampak buruk bagi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia. Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dengan sigap mengambil tindakan dengan mendorong Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk merilis paket kebijakan guna merespons situasi perekonomian terkini.
Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengadakan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini.
Berita Terkini:
- Kemampuan Fiskal Masih Bergantung dari Pusat, Pembentukan PPS Bakal Sulit Terealisasi
- Disinggung soal PPS, Fahri Hamzah: Tugas Saya Urus Rumah
- Polisi Tertibkan Sejumlah Pengendara ODOL di Jalur Pelabuhan Laut Bima
- Fahri Hamzah Bertemu Kadis Perkim NTB Bahas Penanganan RTLH
“Kita akan terus sinkronkan kebijakan moneter dan fiskal agar dalam situasi di mana pemicunya adalah negara seperti Amerika Serikat dampaknya ke ekonomi kita bisa dimitigasi dan diminimalkan. Baik terhadap nilai tukar, inflasi, maupun terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan,” ungkap Sri Mulyani melansir CNBC Indonesia, Senin, 23 Oktober 2023.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tekanan terhadap rupiah disebabkan oleh situasi global, khususnya bersumber dari Amerika Serikat (AS). Suku bunga acuan AS dimungkinkan masih terus naik, demi meredam inflasi tinggi.