Mataram (NTBSatu) – Beberapa hari belakangan ini, terjadi cuaca ekstrem dan gelombang pasang, sehingga berbahaya untuk para nelayan pergi berlayar. Maka dari itu, Pemerintah Kota Mataram memberikan imbauan agar tidak pergi melaut hingga kondisi cuaca membaik.
Puluhan perahu nelayan banyak memenuhi bibir pantai Kota Mataram dan sebagian ada yang rusak. Dengan kondisi tersebut, sangat tidak memungkinkan untuk nelayan pergi melaut.
Namun, salah satu nelayan di wilayah Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela Umam mengatakan dirinya tetap pergi melaut. Hal tersebut dilakukannya, karena ia harus tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari, meskipun dengan risiko yang besar.
“Kondisi ini sudah biasa, tetapi kita melaut di awal musim penghujan, bisa sampai bulan Mei, cuaca tidak mendukung. Kalau begitu kita makan sehari-hari pakai apa?” jelasnya, Kamis 1 Februari 2024.
Umam juga menambahkan beberapa hari belakangan ini ia hampir tidak makan karena cuaca buruk. Hasil tangkapan ikan pun tidak sebanyak pada saat cuaca normal.
“Risikonya ya kalau tidak kapal terbalik ya, kapal yang rusak,” sebutnya.
Cuaca yang tidak menentu ini pun sangat berpengaruh dengan hasil tangkapan ikan. Meskipun awan terlihat cerah, para nelayan merasa khawatir ketika melaut.
Baca Juga: Kampanyekan Istrinya, Oknum Kades di Lombok Barat Dituntut Penjara 5 Bulan
Salah satu nelayan lainnya di wilayah Bintaro, Kecamatan Ampenan, Hotip juga mengatakan hal yang sama. Namun, Hotip tidak hanya mengandalkan modal melaut saja, melainkan dirinya memiliki kerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
“Mungkin cuaca terlihat mendukung, tapi kami yang di atas kapal, merasakan gelombang laut masih menghawatirkan untuk melaut, tapi ada saja yang jalan (untuk mendapatkan rezeki),” ungkapnya.
Para nelayan selalu pergi melaut mulai dari pukul 5 sore sampai 6 pagi. Hotip menceritakan kondisi di tengah laut yang sering bertemu ikan hiu. Namun, kondisi tersebut sudah sering dijumpai para nelayan.
“Kalau kehilangan fokus atau tertidur saat melaut, bisa saja jaring dan ikan melayang,” tuturnya.
Di sisi lain, para nelayan di Kota Mataram sampai saat ini belum menerima bantuan dari Pemerintah. Hotip juga menyampaikan bahwa mereka sangat terkena dampak cuaca ekstrem, karena tidak bisa melaut.
“Sejauh ini belum ada bantuan, ada dapat bantuan tapi bukan karena dampak cuaca ini,” sambungnya.
Secara terpisah, Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram sudah merencanakan pembagian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bulan Januari 2024 bagi 38.203 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di enam Kecamatan se Kota Mataram.
“Insyaallah Senin 5 Februari besok kita bagikan, bulan Januari ini memang sedikit terlambat, karena seharusnya jatah Januari dibagi pada bulan yang sama karena harus ada proses verifikasi, sehingga pembagian CBP bulan Januari sedikit terlambat,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Lalu Johari. (WIL)
Baca Juga: Wali Kota Mataram Enggan Tanggapi Desakan RUPS Bank NTB Syariah