Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (Stamet ZAM) mengeluarkan imbauan waspada potensi cuaca ekstrem di NTB selama tiga hari mendatang, tanggal 9 sampai 11 Maret 2024.
Imbauan dikeluarkan mengingat perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah.
“Kondisi atmosfer menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan. Di antaranya, aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin, serta aktifnya MJO di wilayah Indonesia,” jelas Kepala BMKG Stamet ZAM, Satria Topan Primadi, S.Si., Jumat, 8 Maret 2024.
Selain itu terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Australia bagian utara, yang membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah NTB.
“Hal tersebut dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan,” tambahnya.
Berita Terkini:
- BPOM Temukan Sayur Basi di Program Makan Bergizi Gratis
- Muhammadiyah Positif Kelola Tambang Eks PT Adaro Energy
- Sosok Su Ching Luh, Pendiri PT Ching Luh Pembuat Sepatu Nike yang Viral PHK Massal Karyawan
- Mahkamah Minta Bukti Gugatan Rum-Innah Dilengkapi
Satria mengungkapkan, berdasarkan kondisi tersebut maka potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi pada tanggal 9 sampai 11 Maret 2024 di sejumlah wilayah NTB. Prakiraan cuaca itu dapat disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
“Untuk wilayah yang diprakirakan akan mengalami, yaitu Kabupaten Lombok Utara; Kota Mataram; Kabupaten Lombok Barat; Kabupaten Lombok Tengah; Kabupaten Lombok Timur; Kabupaten Sumbawa; Kabupaten Sumbawa Barat; Kabupaten Bima; Kota Bima, dan Dompu sejak pagi hingga dini hari,” rincinya.
Tak hanya potensi curah hujan saja yang diprakirakan terjadi selama tiga hari mendatang. Melainkan juga, adanya potensi gelombang tinggi yang perlu diwaspadai masyarakat NTB, dengan rincian: