Daerah NTB

Warga NTB Lolos Jadi PMI ke Korea Selatan, Gajinya Setara Direktur di Indonesia

Mataram (NTB Satu) – Kepala BP2MI Benny Ramdhani Selasa tanggal 5 Juli 2022 melepas 206 Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui Program Government to Government (G to G)ke Korea Selatan.

Dari jumlah 206 Orang pada gelombang ke 42 tersebut, salah satunya perempuan bernama Sumarni, asal Desa Bonjeruk kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB.

Sumarni bekerja di Korea Selatan di Jungangsusan, perusahaan yang bergerak di bidang manufakture dengan kontrak kerja selama 3 tahun dan gaji berkisar 1.882.480 won atau setara 22 juta rupiah. Gaji ini setara dengan pendapatan per bulan jabatan direktur perusahaan swasta di Indonesia yang nilainya antara Rp 22 – 50 Juta.

“Sumarni bekerja ke Korea Selatan untuk mencari modal dan membuka usaha saat kembali ketanah air,” kata Kepala BP2MI NTB, Abri Danar Prabawa.

Berdasarkan data dari Pusat data dan Informasi BP2MI (Pusdatin), PMI yang telah berangkat melalui Skema Government to Government (G to G) ke Korea Selatan dari akhir tahun 2021 sampai dengan hari ini, total 3.446 Orang yang terdiri dari 2.623 PMI Reguler dan 823 Orang PMI Re Entry.
Pemberangkatannya dilakukan secara bertahap mulai dari gelombang 1 yang diberangkatkan pada akhir tahun 2021 sampai dengan gelombang 42 yang pemberangkatannya pada tanggal 5 juli 2022.

IKLAN

Korea Alternatif Menjanjikan

Abri Danar Prabawa menambahkan, bahwa peluang kerja ke Korea Selatan melalui skema Government to Government (G to G ) telah ada dari tahun 2008, berdasarkan data dari Pusat data dan Informasi BP2MI (Pusdatin), total warga NTB yang bekerja di Korea Selatan dari tahun 2008 sebanyak 1.031 Orang terdiri dari 778 Orang melalui skema G to G dan 253 orang berangkat secara mandiri.

Abri menjelaskan bahwa peluang kerja ke Korea Selatan sangatlah terbuka untuk lulusan SMA/SMK pada sektor Manufaktur dan Perikanan dengan kontrak kerja selama kurang lebih 3 tahun dan memperoleh gaji berkisar 1.882.480 won atau setara dengan 22 juta rupiah.

Abri menghimbau kepada warga Nusa Tenggara Barat tidak hanya Malaysia yang menjadi negara tujuan utama, namun ada Korea Selatan yang dari segi gaji sangat menjanjikan untuk itu agar warga Nusa Tenggara Barat dapat memanfaatkan peluang kerja ini mempersiapkan diri mengikuti pelatihan bahasa Korea agar dapat mendaftar pada gelombang berikutnya.

“Ingat jangan mudah tergoda bujuk rayu calo/ tekong yang menjanjikan kerja ke Luar Negeri secara tidak prosedural kerja ke luar negeri. Harus prosedural dan berketrampilan, hubungi kami UPT BP2MI Prov NTB untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” tutup Abri. (HAK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button