Mataram (NTBSatu) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram menggelar Intensifikasi Pangan Terpadu Ramadan 1445 H di Pasar Induk Mandalika, Kamis, 14 Maret 2024.
“Operasi pasar ini rutin diadakan setiap Ramadan untuk menjaga kualitas dan keamaan bahan pangan yang tersedia di sejumlah pasar tradisional,” ujar Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan Prakasa, pada NTBSatu saat kegiatan berlangsung.
Adapun produk-produk pangan yang menjadi sasaran operasi antara lain terasi, tahu, ikan asin dan kerupuk.
Berdasarkan hasil sidak tersebut, dari 33 sampel makanan yang di uji, akhirnya tim BBPOM Mataram berhasil menemukan jenis makanan yang terindikasi mengandung bahan berbahaya.
“Kami sudah melakukan uji cepat. Hasilnya, ditemukan 3 sampel bahan pangan yang mengandung bahan berbahaya, di antaranya 2 produk kerupuk nasi mengandung boraks dan 1 produk terasi mengandung rhodamin B,” terang Yosef.
Berita Terkini:
- Pemkot Mataram Siap Tutup Tempat Hiburan Tanpa Izin
- PON NTB: Investasi Berisiko Tinggi dan Ancaman Integrasi Wilayah
- Fauzi Terpilih Secara Aklamasi Ketuai FPTI Kota Bima
- 2.729 Jemaah Haji NTB Tiba di Makkah, 4 Orang Gagal Berangkat
Adapun satu produk kerupuk dan terasi berasal dari Jawa. Sementara satu kerupuk nasi lainnya merupakan hasil produksi dari Desa Gegelang, Lingsar.
“Screening awal akan dikuatkan dengan uji laboratorium yang lebih kompleks lagi. Kami akan tindaklanjuti ini agar tidak beredar di masyarakat, termasuk telusur dari sumber pembelian produk pangan,” tambahnya.