Mataram (NTB Satu)- Pesisir pantai di wilayah Ampenan, Kota Mataram setiap tahunnya mengalami abrasi. Dengan kondisi tersebut, masyarakat Ampenan akan membuat tanggul ban insang.
Pantai di wilayah Ampenan mengalami abrasi setiap tahunnya mencapai 10 meter. Sehingga saat ini sudah 50 meter dataran pesisir yang tergerus karena mengalami abrasi selama lima tahun terakhir.
Sementara itu, masyarakat wilayah pesisir Ampenan selama ini setiap tahunnya terus melakukan upaya untuk mengurangi abrasi. Antisipasi masyarakat selama ini yaitu dengan membuat tanggul dengan karung yang berisi pasir, namun masih belum efektif.
Berita Terkini:
- Profil Hary Tanoesoedibjo, Bos MNC yang PHK Karyawan
- Setelah Brigadir Nurhadi, Kini Muncul Kematian Janggal Anggota TNI AU Asal NTB
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
“Dari Pantai Penghulu agung sampai Pantai Bintaro tiap tahunnya saat abrasi kami tetap pasangkan tanggul seperti karung yang berisi pasir, tetapi masih menyisakan gerusan dan genangan di setiap rumah warga. Kemudian, beberapa jalanan tidak bisa dilalui karena rumah roboh, tempat parkir sampan hilang, pohon tumbang dan sampah naik,” kata Camat Ampenan Muzakir Walad, Rabu, 20 September 2023.
Maka dari itu, pihak Kecamatan Ampenan bersama masyarakat mempunyai inisiatif untuk membuat tanggul dengan konsep Bantuan Abrasi Pantai Saat Pasang Naik (Ban Insang).
“Jadi konsep ban insang ini menggunakan ban bekas, dan termasuk inisiatif dari kami pihak kecamatan Ampenan bersama masyarakat sebagai upaya antisipasi adanya abrasi. Kemudian dalam waktu dekat, kami akan melakukan uji coba dan juga masih mencari support dari pihak lain,” tandas Muzakir.