Mataram (NTB Satu) – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi salah satu daerah tempat digelarnya Youth Twenty (Y20). Nantinya, perhelatan Y20 bakal fokus membahas Transformasi Digital, pada 23-24 April 2022 mendatang, di Hotel Merrumatta, Senggigi.
Hal ini tentunya merupakan kebanggaan bagi NTB. Sebab, perhelatan-perhelatan internasional, seolah tidak pernah berhenti digelar di NTB.
Ketua Indonesia Youth Diplomacy, Michael Victor Sianipar mengatakan, pertemuan Y20 yang diadakan di NTB bakal dihadiri 150 peserta dan memang sengaja difokuskan membahas transformasi digital. Tema khusus tersebut dipilih lantaran banyak sektor ekonomi yang mulai aktif menggunakan sistem digital untuk menggerakkan roda perekonomian.
Penyelenggara menilai NTB adalah lokasi yang cocok. Apalagi, setelah digelarnya perhelatan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
“Kalau diperhatikan, saat ini perdagangan sudah pakai sistem dalam jaringan. Di saat yang sama, banyak pusat perbelanjaan yang tutup, termasuk di NTB. Hal tersebut terjadi lantaran banyak barang sudah bisa dibeli dengan sistem dalam jaringan dan tidak perlu repot lagi. Kalau generasi muda khususnya NTB, pada umumnya Indonesia, tidak dipersiapkan untuk beradaptasi, sementara gerak ekonomi dalam jaringan terus dikebut, tinggal tunggu waktu akan tersisih. Kami tidak mau hal itu terjadi,” ungkap Michael, ditemui NTB Satu di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Kamis, 14 April 2022.
Menurut pengamatan Michael, generasi muda di NTB merupakan insan-insan yang kritis dalam berpikir. Terbukti dengan banyaknya mahasiswa NTB yang mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri.
“Itu artinya, perspektif-perspektif dunia sudah masuk ke dalam pikiran generasi muda NTB. Hanya saja, kalau sekadar perspektif masuk dan generasi muda tidak bisa mengeluarkan sesuatu, nanti malah jadi numpuk di kepala. Oleh karena itu, forum Y20 memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengeluarkan ide-ide kreatif mereka agar didengar oleh berbagai pemimpin dunia,” ucap Michael.
Proses seleksi kompetensi peserta forum Y20, dikembalikan ke masing-masing negara. Namun, sebagai presidensi G20, Indonesia berhak mengirimkan undangan tambahan kepada setiap delegasi yang dikehendaki agar saling berbagi pengetahuan. Sedangkan, Indonesia menggunakan sistem seleksi terbuka untuk meloloskan bakal calon delegasi.
“Proses pendaftaran para generasi muda di Indonesia cukup panjang runutannya. Dimulai dari bikin esai, video, wawancara, diskusi, dan akhirnya telah terpilih sejumlah empat orang. Proses seleksinya sudah kami lakukan sejak Januari untuk yang delegasi resmi Indonesia. Sedangkan, untuk di acara-acara daerah seperti di NTB ini, pesertanya dipilih oleh kepanitiaan lokal,” papar Michael.
Sementara itu, Y20 merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk saling berdialog. Y20 mendorong generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang bakal meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus.
Selama pertemuan, peserta Y20 akan saling berdiskusi, berkonsultasi mengenai isu-isu multilateral, dan pada akhirnya mencapai solusi yang adil, kreatif, dan mewakili semua kalangan. Hasil akhir akan disampaikan kepada para pemimpin negara yang menghadiri G20 dalam bentuk report atau buletin, sebagai bentuk komunikasi sikap dan usulan para pemuda mengenai masa depan kehidupan manusia
Terakhir, Michael menuturkan, nantinya dalam hasil akhir forum G20, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya hasil konkret yang menguntungkan seluruh pihak.
“Misalnya, kerja sama pembangunan-pembangunan mobil listrik, itu harus konkret. Siapa yang bertindak sebagai investor, besar investasi yang diharapkan berapa, serta apakah tindakan tersebut adil atau tidak. Itulah hal-hal yang harus disepakati,” pungkas Michael. (GSR)
