MotoGP

Butuh Daging Banyak saat MotoGP, Begini Persiapan Disnakeswan NTB

Mataram (NTB Satu) – Gelaran MotoGP Mandalika dari tanggal 18 – 20 Maret 2022 akan dihadiri oleh sekitar 100 ribu penonton, baik dari domestik maupun mancanegara.

Tentu kebutuhan pangan selama berlangsungnya gelaran tersebut akan sangat tinggi, termasuk di antaranya kebutuhan daging.

“Kami akan menjamin ketersediaan daging dan telur di Provinsi NTB di dua event ini ( MotoGP dan MXGP Samota-red),” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB Khairul Akbar Jumat 4 Februari 2022.

Ia mengatakan, jumlah populasi sapi di NTB sebanyak 1,3 juta ekor yang tersebar di Lombok dan Sumbawa. Kebutuhan daging di Pulau Lombok cukup besar, namun ketersediaan Sapi masih kurang sehingga pemenuhan kebutuhan daging sapi berasal dari Pulau Sumbawa.

Di tahun 2022 ini, kuota pengiriman ternak dari Pulau Sumbawa ke Lombok sebanyak 44 ribu ekor.

IKLAN

“Kami memang memberikan izin, tidak sembarangan bisa masuk hewan ternak kecuali ada izinnya. Itu khusus untuk ternak pejantan saja,” katanya.

Selain pengiriman di dalam provinsi, sapi asal NTB juga dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia. Tahun ini kuota pengiriman sapi asal NTB sebanyak 16.500 ekor, utamanya dari Bima dengan kuota pengiriman sebanyak 12 ribuan ekor.

“Ini untuk pengembangan usaha penggemukan di Bima, jadi Pepehani dan pelaku usaha membeli ternak mereka dan dibawa ke Jakarta sebagai ternak kurban. Jadi kuota itu khusus untuk kurban dan dikirim melalui tol laut,” ujarnya.

Rata-rata konsumsi daging di NTB sekitar 6,5 Kg per kapita per tahun. Kebutuhan daging di dalam daerah sudah terpenuhi dengan stok sapi yang dimiliki. Namun terkait dengan berapa kebutuhan daging saat berlangsungnya event MotoGP, data kebutuhannya masih dalam proses penyusunan oleh tim.

Sejauh ini Disnakeswan belum mengeluarkan izin untuk memasukkan daging beku ke NTB. Namun tidak tertutup kemungkinan kedepan akan ada izin untuk memasukkan daging beku dari luar, sebab banyak wisatawan asing yang meminta daging kualitas impor. Akan tetapi pihaknya saat ini masih terus berupaya memenuhi konsumsi daging yang dipasok dari Pulau Sumbawa.(ZSF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button